Arjuna

Istuti
Chapter #1

Kinanti

Siang terasa membakar. Matahari tepat berada di atas ubun-ubun. Bagi yang ingin lepas dari bayangan diri, sekaranglah saatnya. Berdirilah di luar rumah. Maka spektrum cahaya akan sempurna menyembunyikan bayangan. Menyelip tepat rapat di bawah sepatu. 

Ialah Equinox. Fenomena astronomi yang rutin terjadi dua kali dalam setahun. Setiap tanggal 20 Maret dan 23 September. Matahari melintas tepat di atas garis khatulistiwa.

Di dua hari itu, akan menjadi hari tanpa bayangan. Unik. Sekaligus mengkhawatirkan. Perubahan suhu ekstrim akan membuat pemanasan global tak terprediksi. Kebakaran hutan, kemarau berkepanjangan mengancam.

Pemuda itu masih saja sibuk mengaduk isi gelas. Jus mangga tinggal setengah. Terlihat gemas dan sedikit pusing melihat ulah penikmatnya. Sesekali jari menyela rambut yang hitam ikal. Menjambak pelan. Sejurus menggoreskan tinta di buku catatan kecil. Sambil melihat sekeliling.

Kedai kecil yang nyaman. Rimbun tanaman hias menyapa di beberapa sudut ruangan. Kursi kayu dengan pelitur indah tanpa sandaran. Bersanding mesra dengan meja warna senada. Dari luar nampak kedai biasa. Konvensional dengan aksen kayu.

Kejutan ada di dalamnya. Desain minimalis futuristik. Beberapa titik di dinding tersedia spot charging. Dan tentu saja, free wifi. 

Untuk memesan menu, tak perlu ada daftar tersodor. Cukup menyentuh layar monitor di depan meja kasir. Memilih meja yang kosong sekaligus pesanannya. Alunan musik instrumentalia menambah sejuk suasana.

Lihat selengkapnya