Ting!
[Jun, pulang kuliah mampir ke rumah Kakak]
Juna masih menikmati belaian semilir sepoi di bawah angsana. Musim gugur ala sakura sudah usai. Berteduh dari terik mentari di rimbunnya. Menyendiri di sudut belakang gedung kuliah.
Juna membuka ponsel, menutup kembali. Memainkannya berputar-putar di atas paha. Chat dari Satria. Semoga kabar baik. Kakaknya setuju dengan rencana yang dia utarakan. Dia buka lagi aplikasi obrolan, mengetikkan beberapa huruf.
[Baik, Kak]
Send.
Kuliah hari ini sudah usai setengah jam yang lalu. Seharusnya ia mempersiapkan bahan praktikum mikrobiologi untuk esok hari. Namun rupanya tak ada angin segar yang berhembus. Malas menyergap Juna.
Sepuluh menit menjelang kuliah usai, Wisnu membisikkan kalimat penting. Lebih tepatnya, sebuah pemberitahuan.
"Jun, aku udah janjian sama Wulan. Setelah kuliah Ekologi, kami ketemu."
"Oh ya? Bagus dong," timpal Juna tak hendak beranjak pandang dari slide sang dosen.
"Kamu nggak ikut?"
"Enggak, lah! Itu urusan pribadi kalian. Nggak mau aku ikut campur?"
"Ya kan bisa sekalian jadi saksi."
Hah!
Juna mengulum senyum sinisnya. Menggeleng-gelengkankan kepala. Pura-pura sibuk mencatat. Sekilas ekor matanya menangkap sosok gadis yang sedang dibicarakan. Bersandar di pagar teras. Berdiri membelakangi arah pandang Juna. Sesekali angin nakal mempermainkan rambutnya yang dibiarkan tergerai.
Juna didera bimbang. Tak rela sedikitpun Wisnu mendekati Wulan. Tapi dia bisa apa? Sedang Wulan bukan milik dia. Belum, lebih tepatnya.