Arjuna

Istuti
Chapter #14

Pelangi

"Kami tak pernah jadian."

Suara lirih Wulan terdengar nyaring di perpustakaan yang hening. Mata bulat itu tak berkedip memandang Juna. Lelaki di hadapannya tak bergeming. Tetap memandang luar jendela. Tak bergeser sedikitpun. Meskipun mata ingin menatap pesona di sampinya itu.

Wulan jadi serba salah.

"Tak usah menghiburku."

"Menghibur? Apakah itu artinya, Kak Juna sedih karena kabar itu?"

Mati kutu. Juna terkunci. Ibarat permainan catur, dia kena skak ster. Saat raja diam, dia mati. Jika raja bergeser, ratunya mati. Wulan mengulum senyum. Melipat, dan menyimpannya dalam hati.

"Maksudku, ..."

"Lihat aku, Kak."

Perlahan Juna menolehkan kepalanya. Melekatkan pandangan di tengah mata Wulan. Indah sekali. Sejenak bumi berhenti berotasi. Alam berhenti bersenandung. Burung menunda berkicau. 

Detik berikutnya, Juna menekuk leher ke bawah. Menunduk. Matanya berkondensasi. Mulai turun rintik gerimis di hatinya. 

Lihat selengkapnya