Kantor Halalfood dibuat gempar. Sekuriti menemukan sesosok tubuh pingsan di dalam lift. Segera menelepon ambulance. Gawat darurat. Harus segera dilarikan ke rumah sakit. Beberapa orang membantu mengangkat tubuhnya. Yang lain sibuk menelepon.
Pingsan kedua Juna. Kali ini tampaknya cukup serius.
Reno tersengal berlari menuju mobil. Diikuti Kinan dibelakang. Wajahnya pias. Zikir lirih terlantun dari bibir gadis itu. Komat-kamit sepanjang perjalanan menuju rumah sakit.
"Assalamu'alaikum, Kak. Juna gawat. Tolong kabari Ayah dan Kak Raihan."
"Innalillah. Segera bawa kesini, Ren. Aku siapkan dokternya." Rama di ujung telepon terdengar kaget.
"Baik, Kak."
Klik!
"Aris, kamu standby di kantor. Jangan kemana-mana. Tunggu kabar dariku."
Klik!
"Rosa, tolong meeting hari ini reschedule minggu depan semua."
Klik!
"Kinan, kamu ngapain bengong?" Reno yang sibuk telepon sana-sini, baru menyadari sejak tadi Kinan termangu. Menatap Juna yang tergolek lemah. Tak berani sedikitpun menyentuh.
"E .. eeeh. Iya, Pak. Maaf."