Arjuna

Istuti
Chapter #34

Glioblastoma

Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata,

Kusimpan kasih-Mu dalam dada.

Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu,

Segera saja bagai duri bakarlah aku.

Meskipun aku diam tenang bagai ikan,

Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan

Kau yang telah menutup rapat bibirku,

Tariklah misaiku ke dekat-Mu.

Apakah maksud-Mu?

Mana kutahu?

Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu.

Kukunyah lagi mamahan kepedihan mengenangmu,

Bagai unta memamah biak makanannya,

Dan bagai unta yang geram mulutku berbusa.

Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara,

Di hadirat Kasih aku jelas dan nyata.

Lihat selengkapnya