Arkan & Agatha (Love Story)

Nasyafaav
Chapter #2

Murid Baru

Mobil yang berwarna putih memasuki gerbang hitam. Dua wanita yang satu mengenakan baju putih dengan rompi biru dan rok abu-abu, dan yang satunya mengenakan baju putih dengan rompi biru dan rok biru tua itu turun dari mobil yang berwarna putih. Wanita yang berpakaian putih abu-abu itu memasuki koridor sekolah, samping kanan dan kirinya banyak lelaki yang memperhatikannya. Layaknya wanita cantik.

***

Seorang guru dan wanita yang berpakaian putih abu-abu itu memasuki ruang kelas XI IPA 1.

“Selamat pagi anak-anak.” Salam guru tersebut.

“Pagi Bu.”

“Pagi ini ibu akan memperkenalkan teman baru kalian. Silakan masuk.”

Wanita itu masuk. Ia berdiri tapat samping kiri guru. Ibu guru yang ada di samping kanannya menyuruh ia untuk memperkenalkan diri.

“Halo semuanya… Perkenalkan nama saya Agatha Marvellyn. Saya pindahan dari Jember. Terima Kasih.” Singkat Agatha.

“Baiklah Kalau begitu kamu silakan duduk di bangku yang kosong.”

“Baik Bu.”

***

Tepat dikantin sekolah Agatha tabrakan dengan seorang pria. Saat itu Agatha sedang memegang air minum dan tumpah di baju pria tersebut saat bertabrakan dengannya.

Upstt. Ma… Ma… Maaf…” gugup Agatha. Pria itu diam. Hanya membersihkan bajunya yang basah karena ke siram oleh Agatha.

“Sini, aku bantuin bersihin bajunya.” (Ambil tisu di kantong baju) Dan membersihkan baju pria itu dengan tisu. Pria itu melepaskan tangan Agatha dengan tangannya “Gak usah, makasih.” Jutek pria tersebut.

“Ihh… Siapa sih tu cowok, kok ngeselin gitu sih.” Kesal Agatha.

***

Agatha masuk ke kelasnya dengan muka jenuh. Ia duduk di tempat duduknya.

“Kenapa sih harus ada cowok seperti cowok itu di sekolah ini.” ucap Agatha kesal.

“Kenapa sih, Agatha. Ada apa?” tanya Valerie teman sebangkunya.

“Gpp.” Jawab Agatha datar.

Agatha menempelkan kepalanya di atas meja dengan mata tertutup “Huftt” desis Agatha.

***

Tringgg

Bunyi lonceng berbunyi, menandakan jam pulang sekolah. Semua murid bergegas keluar sekolah. Tapi hanya Agatha yang tetap di kelas dengan muka yang jenuh dan hanya memandang papan tulis tepat di depannya.

“Agatha,” Panggil Valerie. Agatha tetap tidak mendengar suara Valerie. “Agatha” Panggil ulang Valerie dengan nada yang tinggi. Suara itu membuat Agatha tersadar kembali.

“Iya? Ada apa?” kaget Agatha.

“Kamu kenapa sih, Agatha?” tanya Valerie serius.

“Gpp.” datar Agatha.

“Gpp gimana? Dari tadi kamu hanya memandang papan tulis itu, yang lain tuh udah pada keluar dan pulang, tapi kamu malah mandang papan tulis itu.” ucap Valerie dengan rada marah.

Agatha hanya diam, ia tidak menghiraukan pembicaraan Valerie. Dan ia langsung keluar kelas tanpa mengajak sahabatnya itu.

Huftt. Agatha kenapa?” desis Valerie kesal.

***

Sudah hampir 3 minggu Agatha sekolah di SMA Douzen. Tepat pada hari selasa dan jam istirahat Agatha bertemu dengan orang super duper ngeselin.

Seorang pria duduk tepat di depan bangku Agatha. Saat itu Agatha sedang duduk bersama teman sekelasnya dan salah satunya adalah Valerie. Valerie duduk tepat di samping kanannya Agatha.

“Halo…” ucap Valerie dengan nada tinggi dan tangan yang melambai tepat di depan muka Agatha. Agatha menyingkirkan tangan sahabatnya itu “Ada apa?” tanyanya. “Kenapa dari tadi kamu mandang Alvaro?” tanya balik Valerie. “Alvaro? Siapa tuh?” tanyanya dengan heran dan tetap memandangi pria itu. “Itu yang lagi minum” jawab Valerie datar sambil minum jus apel yang baru saja datang.

“Aku tantang kamu, gimana?” ucap Valerie semangat.

“Tantang? Maksudnya?” heran Agatha.

“Jadi tuh gini.” minum jusnya sebentar “Alvaro tuh orang yang paling hits di sekolah ini dan banyak yang ingin jadi pacarnya dan juga dia tuh sering ngeggombal cewek tapi sayang, dia ga mau pacaran. Nah, jadi aku tantang kamu untuk jadi pacarnya. Gimana?” lanjut Valerie dan minum jusnya lagi.

“Ha? Aku gak salah denger nih? Aku ga mau ah. Apa apaan ini.” kesal Agatha, mukanya jenuh.

“Kamu takut ya, baiklah kalau begitu. Kamu ga mau, gpp kok. Berarti kamu aku anggap kalah ya. Dan biasanya kalau orang kalah pasti ada hukumnya, nah hukuman buat kamu adalah kamu harus beliin apapun yang aku mau selama satu minggu ini. Gimana?” ucap Valerie semangat.

“Apa-apaan nih. Kok kamu gitu sih sama aku. Pliss deh Valerie aku ga punya uang lebih buat beliin apapun yang kamu mau dalam satu minggu ini.” jawabnya dengan harapan.

“Yaudah kalau kamu ga punya uang lebih, gpp, tapi kamu harus jadi pacarnya Alvaro.”

Lihat selengkapnya