ARKANA

Artina Jumnila
Chapter #1

Prolog

Malam ini, langit sepertinya sangat mengerti apa yang kembali dirasakan Arka. Hujan turun dengan derasnya namun tak mampu membuyarkan apa yang tengah ada di pikirannya saat ini. Kenangan itu mengingatkannya dengan luka yang akan selalu bersarang didalam hatinya.

Ia tak akan melupakan begitu saja atas apa yang telah orang itu perbuat, yang merubah tatanan kehidupannya. Yang membuatnya kini kesepian di setiap harinya.

Ditatapnya lekat- lekat selembar foto yang ia genggam dengan mata yang menyorotkan kerinduan akan apa yang dipandangnya saat ini. Terlihat senyum manis itu terlukis diwajah kecil Arka, senyum yang mengisyaratkan betapa bahagianya ia saat itu. Di pangkuan ayahnya ia dapat melihat dengan jelas betapa menggemaskan adik yang sedang dipangku bundanya.

Dengan hadirnya malaikat kecil itu membuat keluarga Arka semakin hangat. Orang tuanya sangat pintar membagi perhatian mereka terhadap kedua buah hatinya. Disaat anak lain meresa cemas ketika mempunyai seorang adik, mungkin akan mengalihkan semua perhatian orang tua kepada sosok kecil yang tiba- tiba hadir di kehidupannya, namun tidak dengan Arka. Ia akan sangat bersemangat untuk hal apapun yang menyangkut adik laki- lakinya itu.

Arka dan adiknya tak pernah kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Pelukan dan perlakuan manja yang diberikan ayah bundanya membuat ia tumbuh menjadi anak yang penuh kasih sayang. Indahnya suasana yang tercipta selalu mampu membawa Arka melayang ke saat- saat bahagianya itu. Walaupun perlakuan manja yang didapatnya, tetap ayah bundanya memberikan perlakuan tegas namun penuh kelembutan untuk apapun perbuatan Arka yang dianggapnya salah.

Sang ayah akan selalu mengupayakan yang terbaik untuk kedua buah hatinya. Ia tidak akan pernah merasa berat hati untuk bekerja keras demi anak dan istrinya. Bisa dibilang ayah Arka adalah suami dan ayah yang diimpikan istri dan anak– anak didunia ini. Bagaimana tidak, ia adalah seorang yang pekerja keras di luar rumah, sosok yang mampu memimpin keluarganya dengan baik, tegas, namun tidak menghilangkan sifat penyayangnya yang begitu luar biasa terhadap keluarganya.

Tidak lupa dengan nasihat yang selalu ia berikan kepada Arka bahkan sejak kecil. Dimana ia akan sangat berisik bertanya tentang semua hal, namun ayahnya akan dengan sabar menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan Arka.

Lihat selengkapnya