ARRA

Alvina Yosefi
Chapter #4

Chapter 3

Jangan memberiku secercah harapan jika kamu datang hanya untuk singgah.

____________________________

Pagi ini Cara terlambat datang ke SMA Pelita, bus yang ia tumpaki mogok dipertengahan jalan. Mau tidak mau Cara harus berlari agar sampai di sekolah. Secepat apapun Cara berlari ia tidak akan mampu mengejar waktu dan berakhir ia terlambat datang ke sekolah.

Dan disinilah Cara, dibawah teriknya sinar matahari yang menyengat. Baru Lima menit ia menjalani hukumannya berdiri dibawah tiang bendera sambil hormat tapi ia sudah tidak kuat berdiri dengan tegak lagi.

Saat Arka akan kembali ke kelasnya ia melihat gadis yang beberapa hari ini duduk bersamanya tengah dihukum. Ia berjalan mendekat pada gadis yang akan berubah galak ketika bertemu dengannya. Ia terkekeh pelan membayangkan wajah jutek gadis itu.

Tapi perkiraannya salah bukan wajah jutek yang ia dapati melainkan wajah pucat pasi seperti mayat hidup. Perlahan penglihatannya memburam Cara tidak tau jika Arka tengah berjalan cepat menuju arahnya. Ia sudah tidak sanggup lagi, hingga

Brukk

Dengan kecepatan kilat Arka menggendong Cara ala bridal style ia mempercepat jalannya sampai pada UKS ia melihat ada Bu Maya, penjaga UKS tengah duduk sambil menulis sesuatu. Dibaringkannya Cara secara hati hati, Arka menatap cemas pada wajah cantik nan pucat ini.

"Cara kenapa?" Tanya Bu Maya

"Pingsan." Jawaban singkat Arka sudah biasa ia dengar.

Segera ia periksa salah satu siswi yang tengah berbaring dengan wajah pucatnya.

"Cara hanya kelelahan dan perutnya yang kosong makanya maagnya kambuh." Jelas Bu Maya seraya membereskan peralatan kedokterannya.

Lihat selengkapnya