Arranged Marriage

Hafsah Yusuf
Chapter #2

#2

Setibanya disekolah, aku bertemu dengan Randika pacarku, kami berpacaran hampir 3 tahun.

“Dhir? Kok tumbenan agak telat?” tanya Randi

“oh itu, tadi angkotnya susah” jawabku.

Di daerah rumahku memang sulit mendapatkan angkot, makanya aku biasanya akan terlambat.

“yaudah yuk ke kelas” ajak Randi.

Randi adalah laki-laki yang pengertian, dewasa, penyabar, apa adanya dan peduli. Aku sangat mencintainya, kuharap hubungan kami bertahan hingga ketahap yang lebih serius kelak.

“kenapa mukanya gitu?” tanya Putri teman dudukku

“hah? Kenapa?” tanyaku balik

“yeuu, malah nanya balik”

“kan aku gak tau muka aku gimana, cerminan aja gak pernah”

“dasarrr, kamu punya masalah Dhir?” tanyanya

“Itu itu aja Put, Kak Putra gak berubah. Makin parah malah dianya”

“sabar ya Dhir, dia udah dari dulu gitu, mungkin bakal sulit”

“mungkin, aku aja bingung.”

Putri adalah sahabatku sejak SD, kami sangat akrab layaknya seperti saudara. Dia adalah pendengar yang baik, hanya dia satu-satunya yang dengan senang hati mendengarkan ceritaku yang membosankan ini. Aku tak ingin menambah beban ibu jika aku curhat seperti ini, aku ingin ibu tenang diumurnya yang sudah tua. Aku ingin segara lulus dan membahagiakannya agar tak ada lagi beban untuknya.

“selamat pagi anak-anak”

“Pagi Buuu” jawab kami sekelas

“Hari ini ulangan kan?” tanya bu Alena

“iya buuu” jawabku dengan lantang.

Aku pun bingung, karena hanya aku yang menjawabnya. Aku mendapat tatapan maut dari temanku.

Lihat selengkapnya