ARSHERA

Ayu Setya Rini
Chapter #26

BAGIAN KEDUAPULUHLIMA

"Kadang, seseorang yang kamu takutkan itu malah bisa jadi sebuah keberuntungan bagi kamu."

|~•~•~•~•~|

2 hari kemudian.

Pagi, hari sabtu.

"Iya, mungkin hari senin aku udah masuk, kok, Sukma," ucap Hera sembari menerka-nerka. Syukurlah, keadaan gadis itu sudah tidak separah dua hari yang lalu, yah, berkat ia yang memilih untuk pulang dan segera mengobati dirinya sendiri daripada merepotkan orang lain. Hera lebih merasa segar sekarang. Namun, tetap, Hera masih belum bisa pergi ke sekolah karena rasa pusing yang masih sedikit terasa.

"Ya udah, jangan lupa minum obatnya, gue tutup dulu."

"Iya."

Hera menjauhkan layar handphone dari jangkauan telinga, mematikan handphone-nya, kemudian di taruh di atas ranjang seperti sudah benar-benar lelah. Ia merebahkan dirinya kembali, mengeratkan jaket, lalu menarik selimut sampai pundaknya tertutup.

"Di rumah emang enak, sih ... Tapi bosen," gerutu Hera. Benar juga. Di rumah, kegiatan Hera hanya berbaring, beranjak cuma untuk makan, setelah itu berbaring lagi, tidur, bermain handphone sampai malam. Yah, walaupun terasa santai namun tetap saja, Hera tidak terbiasa dengan aktivitas seperti ini.

TOK TOK

"Hera, Tante boleh masuk?" Seorang perempuan muda dengan dress biru dan gelungan rambut indahnya, membawa nampan yang di atasnya terdapat mangkok berisi bubur ayam dan susu putih kesukaan Hera, beliau adalah Anjani, tante dari Hera.

"Iya, Tante," balas Hera kemudian beranjak duduk kembali, punggungnya menyender pada senderan ranjang lalu tersenyum ke arah Anjani yang baru saja menutup pintu kamar.

Anjani menghampiri Hera seraya membalas senyum, menaruh nampan itu di atas meja belajar, lalu duduk di atas ranjang sembari membenarkan selimut yang Hera kenakan.

"Udah mendingan?" Tanya Anjani ramah. Tangan kanannya menyentuh kening Hera, bagus, panasnya sudah lumayan reda jika dibanding dengan semalam.

Hera mengangguk.

"Jangan lupa dimakan buburnya," pinta Andini kemudian berdiri kembali setelah puas dengan balasan anggukan serta senyum tipis Hera. "Kalau butuh apa-apa panggil Tante, ya, Tante pulangnya masih nanti malam, kok."

"Iya, Tante, terima kasih," ucap Hera tulus.

Ia menghela napas di kala Andini keluar menutup pintu kamar. Pandangannya menatap jam dinding di depan, masih pagi. Hera benar-benar ingin segera kembali ke sekolah, toh dirinya juga sudah lumayan sehat, hanya rasa pusing saja yang tertinggal. Tapi sial karena besok adalah hari minggu. Minggu adalah hari di mana Hera harus melawan segala macam kebosanan di rumah, setiap minggu ia selalu sibuk sendiri dengan urusan rumahnya, entahlah, di satu hari itu tiba-tiba saja ia bisa menjadi seorang ibu rumah tangga.

"Aku benci bosan."

***

Hosh

Hosh

Hosh

Arshel memandang arlojinya. Sial, lima menit lagi bel berdering. Ia semakin mempercepat langkah, begitu khawatir hingga tak sadar jika di atas kepalanya masih terdapat sebuah helm yang belum sempat dilepas. Entah bagaimana malunya nanti, tunggu saja.

Lihat selengkapnya