Hari Sabtu, hari dimana Idan akan memulai perjalanannya menjadi seorang mahasiswa, kemeja rapi dan celana bahan sudah menempel pada tubuh Idan dan siap untuk memulai hari pertama belajar di jurusan arsitektur. Lokasi kampus yang berada di daerah Jakarta Timur, sehingga, Idan harus tinggal bersama saudaranya yang tinggal di daerah Cimanggis setiap Sabtu dan Minggu saja, hal ini dikarenakan, tempat tinggal Idan yang lumayan jauh yaitu di Kota Bekasi. Setelah beberapa menit diperjalanan yang cukup ramai akhirnya Idan sampai di kampusnya, Idan langsung bertanya kepada penjaga kampus mengenai lokasi tempat parkirnya.
"Pak, kalo boleh tahu tempat parkirnya dimana ya?", tanya Idan selagi berada di motornya.
"Ooohh ikutin aja mas jalannya, nanti di pojok deket kantin parkirannya", jawab penjaga kampus sambil menunjuk ke arah tempat parkiran.
Gugup ? tentu iya, terlebih lagi Idan mengikuti perkuliahan kelas karyawan yang mayoritas pesertanya adalah para pekerja, alasan kenapa Idan lebih memilih mengikuti kelas karyawan dibandingkan kelas reguler adalah agar Idan bisa mendapatkan ilmu di luar perkuliahan dengan ikut membantu sang ayah dalam menjalani pekerjaannya sebagai insinyur sipil.
Saat pertama kali menginjakan kaki di kampus, Idan dibuat gugup karena mayoritas mahasiswanya adalah orang yang sudah berusia jauh diatasnya, sedangkan, Idan yang hanya lulusan baru dari sekolah menengah kejuruan.
"Ini gimana ?, mahasiswanya bapak bapak semua", pikir Idan dalam hatinya.
"Au ah", jawab Idan dengan ekspresi datar.
Karena memang Idan sudah terbiasa bersikap seolah - olah "bodo amat" jika di dalam situasi yang menggangunya.
Pada saat masuk ke gedung fakultas teknik sipil dan perencanaan Idan langsung bertanya pada salah satu staff kampus.
"Misi pak, kalo boleh tau jurusan arsitektur dimana ya ?", tanya Idan dengan nada pelan karena gugup.
"Masnya mahasiswa baru ya ?", tanya staff kampus.
"Iya, bener", jawab Idan dengan nada mulai seperti biasa.
"Ohhh, kalo mahasiswa baru ngumpul dulu di ruang 24 lantai dua", jawab staff kampus sambil menunjuk ke arah tangga.
"Terima kasih pak", jawab Idan
Bergegas Idan langsung menuju ruangan yang telah di beri tahu oleh staff kampus, setelah tiba pada ruangan yang dimaksud, Idan sejenak menunggu di luar ruangan karena perkuliahan pertama belum masih dimulai, ketika berada di luar ruangan Idan tertarik dengan gambar - gambar serta maket - maket bangunan yang dipajang di dinding dari mulai bangunan rumah tinggal hingga bandara yang besar.
"Apa gw bisa nanti ya buat beginian". ucap Idan dalam hatinya sambil meraba satu per satu gambar bangunan tersebut.
Satu per satu orang datang dan menunggu di sekitar ruang 24 sama seperti Idan.
"Itu mahasiswa baru juga kali ya". tanya Idan dalam hatinya sambil melirik ke orang - orang tersebut.
Dari mulai om-om hingga bapak - bapak datang dan menunggu di depan ruang 24. kegugupan yang terjadi pada awal masuk ke kampus yang sempat menghilang tiba - tiba muncul lagi ketika melihat orang - orang yang cukup jauh perbedaan umurnya dengan Idan berada di depan ruang 24 tapi seperti biasa Idan selalu bersikap "bodo amat".
Beberapa menit kemudian seseorang yang berumur sekitar 40 tahunan dengan mengenakan baju formal serta beberapa lembar kertas di tangannya mulai masuk ke ruang 24 diikuti dengan orang - orang yang menunggu bersama saya di depan ruangan, Idan yakin itu pasti dosen atau petinggi di jurusan arsitektur. ketika masuk ruangan saya mulai mencari tempat duduk yang nyaman yaitu tempat duduk yang berada sejauh mungkin dengan keramain, kebiasaan ini telah muncul sejak duduk di sekolah menengah pertama dan entah kenapa tempat duduk yang jauh dari keramaian sangat nyaman bagi Idan.
"Selamat pagi menjelang siang semua", ucap dosen dengan semangat.
"Selamat pagi", jawab mahasiswa dengan semangat, tidak untuk Idan yang masih gugup.
"Bagaimana keadaannya, baik ?" tanya dosen selagi berdiri.
"Baik", jawab mahasiswa, Idan mulai bisa beradaptasi dengan suasana di dalam ruangan.
Pak dosen mulai memperkenalkan diri nya kepada para mahasiswa baru. Idan yang baru merasakan duduk menggunakan bangku sekaligus meja yang biasa menjadi ciri khas perkuliahan pun melihat sekitar dan memperhatikan setiap mahasiswa baru yang ada di kelas tersebut, total ada 15 mahasiswa baru yang terdiri dari 11 laki - laki dan 4 perempuan, lalu, Idan lanjut fokus memperhatikan kembali pak dosen.
"Ya baik semua, nama bapak adalah Bapak Hidayat, yang bertugas sebagai ketua jurusan arsitektur sekaligus merangkap sebagai dosen pengajar juga", ucap Pak Hidayat sambil menulis di papan tulis.
Setelah panjang lebar Bapak Hidayat memperkenalkan dirinya akhirnya satu demi satu mahasiswa baru memperkenalkan dirinya masing - masing di depan kelas.
"Halo, selamat siang nama saya Doni dan saya bekerja di perusahaan kontraktor di Bekasi", ucap Doni dengan percaya diri.