Setelah beberapa hari semenjak hari dimana Idan dan mahasiswa lainnya mulai memperkenalkan diri mereka masing - masing, perkuliahan pun dimulai dengan jadwal yang sudah diberikan oleh Pak Hidayat ketika memberi arahan tentang perkuliahan.
Idan tidak mempersiapkan banyak hal, hanya peralatan biasa seperti, pensil, pulpen, buku, dan buku bergambar ukuran A3 untuk berjaga - jaga jika mulai menggambar.
Jam pembelajaran dimulai pukul 8 pagi dengan mata kuliah pertama yaitu matematika, Idan sudah tiba di kampus pukul 07.40 pagi segera Idan langsung menuju ke ruangan yang sudah ditentukan pada lembar jadwal, ketika Idan sampai di ruangan yang akan digunakan untuk mata kuliah matematika ternyata banyak mahasiswa yang telah sampai lebih dahulu. Idan seperti biasa memilih tempat duduk yang berada di pojok ruangan.
Setelah beberapa menit menunggu tepat jam 08.10 pagi dosen yang akan mengajar mata kuliah matematika sudah datang, Idan melihat beberapa mahasiswa masih belum datang seperti Doni dan Ari, Idan berpikir mungkin mereka telat atau terjebak macet karena Idan saat berangkat menuju kampus terjebak macet juga apalagi bagi mahasiswa yang menggunakan mobil.
Idan melihat dosen mata kuliah matematika adalah seorang wanita yang berumur sekitar 40 tahunan, sebelum memulai perkuliahan bu dosen memperkenalkan diri karena saat para mahasiswa baru memperkenalkan diri kemarin bu dosen belum sempat datang.
"Selamat pagi semua", ucap bu dosen dengan semangat.
"Selamat pagi", jawab semua mahasiswa.
"Sebelum memulai perkuliahan hari ini ibu ingin memperkenalkan diri agar pembelajaran lebih mudah, baik, nama ibu ada Sri Wahyuningtyas biasa dipanggil Bu sri, ibu disini mengajar mata kuliah matematika dan fisika bangunan", ucap Bu Sri sambil memegang buku absensi mahasiswa.
Setelah perkenalan Ibu Sri melakukan absensi terhadap mahasiswa sekaligus untuk mengenal mahasiswa yang baru.
Bu Sri akhirnya memulai perkuliahan dengan materi yang telah disiapkan di laptopnya. Idan pun merasa tidak yakin bisa mendapatkan nilai yang bagus dalam mata kuliah ini karena saat masih sekolah dasar hingga sekolah menengah kejuruan nilai pelajaran matematika tidak jauh dari angka 6, ditambah matematika sekarang adalah pelajaran matematika perkuliahan sehingga, Idan tidak terlalu yakin akan mendapatkan nilai yang bagus, namun Idan dalam hati berkata,
"Au ah, bisa ato nggak ikutin aja" ucap Idan dalam hati dengan ekspresi datar.
Setelah beberapa saat Doni datang ke dalam kelas dengan tergesa - gesa.
"Maaf bu telat tadi kejebak macet di jalan", ucap Doni dengan wajah lelah.
"Ohh baik, kalo boleh tau namanya siapa ya?", tanya Bu Sri
"Saya Doni bu", jawab Doni.
"Baik silahkan duduk, jangan diulangi laginya Mas Doni", ucap Bu Sri sambil melanjutkan pembelajaran.
"Baik bu", jawab Doni.
Doni langsung mencari bangku kosong, setelah mendapatkan bangku kosong yang letaknya berdekatan dengan Idan spontan Doni berkata kepada Idan,
"Gilee ya, macet banget sumpah", ucap Doni ke Idan dengan sedikit tertawa.
"Iya Mas Doni, saya juga sempat kejebak macet tadi pagi", jawab Idan sambil mencatat materi yang diberikan Bu Sri.
Tepat pukul 09.30 pagi menjelang siang, Bu Sri mengakhiri perkuliahan mata kuliah matematika. Hari ini Bu Sri hanya menyampaikan perkenalan dasar tentang mata kuliah matematika yang akan dipelajari mahasiswa baru untuk pertemuan selanjutnya.
Idan menyadari bahwa mata kuliah matematika yang dipelajarinya ternyata tidak berbeda jauh dengan materi yang telah dipelajari saat masih duduk di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah kejuruan walaupun tetap memiliki kekhawatiran namun, Idan merasa optimis jika akan mendapat nilai yang lebih baik dari sebelumnya.
Idan pun meregangkan badannya karena terlalu lama duduk, selagi menunggu dosen untuk mata kuliah selanjutnya datang Idan hanya melihat - lihat suasana di dalam kelas yang cukup ramai karena setiap mahasiswa sudah mulai akrab satu sama lainnya dan ada juga yang hanya bermain handphone saja. Doni terlihat sedang mencatat materi Bu Sri karena sempat terlambat masuk sebelumnya.
Ketika dosen mata kuliah selanjutnya telah datang secara serentak mahasiswa lainnya langsung fokus ke depan kelas termasuk Idan, ternyata dosennya adalah wanita yang tidak terlalu tua sekitar 30 tahunan, dan tampaknya dosen tersebut cukup gaul karena gaya bicaranya yang seperti anak muda zaman sekarang.
"Halo semuanya", ucap dosen dengan semangat.
"Baik", jawab mahasiswa.
"Gimana kabarnya ? siap kuliah hari ini ?, tanya dosen dengan ekspresi ceria.
"Baik bu", jawab mahasiswa dengan cukup kencang.
"Sebelumnya saya perkenalkan dulu nama saya adalah Rahmawati, biasa dipanggil Rahma atau Bu Rahma jadi saya diberi kesempatan mengajar mata kuliah estetika bentuk oleh kaprodi karena sebelumnya saya mengajar mata kuliah fotografi arsitektur, tapi yaa sebenarnya hampir mirip materinya", ucap Bu Rahma.