Arsya

Nurul faizah
Chapter #4

03. Seperti Neuron

Setelah beberapa minggu melalui fase demi fase di semester 2 ini, pada akhirnya Aiza dan lainnya merasakan betapa kerasnya belajar di kelas 11 IPA 2. Tekanan demi tekanan dirasakan dikarenakan perbedaan yang mencolok antara tiap kelas.

Dari 11 IPA 1 hingga 11 IPA 3 dijuluki sebagai kelas paling cerdas dikarenakan hanya siswa-siswi hebat dan cerdas yang bisa masuk kedalam kelas tersebut. Namun ada juga beberapa dari mereka yang masuk melalui faktor keberuntungan.

Sedangkan kelas 11 IPA 4 hingga 11 IPA 5 dijuluki sebagai kelas paling santai dikarenakan guru-guru yang mengajar disana tidak terlalu menekankan mereka untuk selalu mendapat nilai bagus.

Aiza yang berada didalam kelas 11 IPA 2 merasa bangga karena sedari kecil ia selalu berada didalam kelas gemilang; julukan untuk kelas yang ada disetiap sekolah di Negara Malaysia.

Terlebih ia begitu menyukai belajar.

“Seperti yang kita ketahui, sistem saraf adalah sistem koordinasi berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan,” jelas guru biologi dikelas mereka. Namanya ibu Arlian.

Aiza tidak begitu memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru biologinya itu. Matanya mengarah keluar pintu kelas. Hari ini, ia tidak duduk bersama Icha karena katanya ia ingin mencoba bagaimana rasanya duduk dibarisan paling depan.

Dan teman sebangkunya adalah Refandra Ameer.

Arsya kelas mana ya?

Pikirannya melayang. Sibuk menerka dimana kelas Arsya berada. Apakah Arsya adalah adik tingkatnya atau setara dengannya atau mungkin kakak tingkatnya.

Ia begitu penasaran dengan sosok lelaki itu.

“Ada yang tau unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf disebut apa?”

Lihat selengkapnya