Arsya

Nurul faizah
Chapter #22

21. Deeptalk bersama Icha

“Gue suka sama lo, Ai. Lo harus jadi pacar gue,”

Aiza masih ingat dengan jelas ketika seseorang datang menemuinya hanya untuk mengutarakan perasaan yang katanya sudah ia pendam sejak 2 bulan yang lalu. Lelaki itu tampak memaksa Aiza agar menerimanya untuk menjalin hubungan. Aiza jelas menolak.

Untungnya ia paham dan menerima semua jawaban yang diberikan oleh Aiza.

Sudah hampir 3 hari perempuan itu tidak hadir ke sekolah dikarenakan demam tingginya yang masih belum membaik. Hal ini bermula sepulang Aiza dari sekolah saat menemui lelaki yang berasal dari kelas 12 IPS tersebut. Ia sudah pergi ke rumah sakit dan menemui dokter, dan seperti biasa jawabannya adalah “Aiza, kamu terlalu capek. Untuk sekarang kamu istirahat full dulu selama 1 minggu,”

Mau tidak mau ia harus menuruti omongan dokter tersebut. Rasa bosan tentu saja terus menerus menghantuinya. Entah sudah berapa kali ia berganti posisi agar menemukan spot yang nyaman. Bahkan agar perempuan itu tidak terus merasakan bosan, Willi dengan senang hati datang hampir setiap hari untuk menemuinya.

“Kamu udah minum obat belum?” tanya seseorang yang berada disebrang telpon. Tentu saja Icha.

Meskipun mereka jarang bertemu di sekolah, mereka terkadang menghabiskan waktu bersama saat berada di luar sekolah. Seperti jalan berdua atau saling menelpon seperti sekarang.

“Udah. Tapi batuk keringnya belum sembuh,”

“Batuk kering emang agak susah buat hilanginnya. Tapi nanti bakalan sembuh kalau kamu gak makan eskrim,”

Aiza jelas tertawa karena ia memang begitu menyukai eskrim. Namun disaat-saat seperti ini ia harus berhenti makan eskrim jika ingin sembuh.

“Ai, aku mau makan mochi dalam kulkas boleh gak?”

Itu adalah suara Willi. Ya laki-laki itu langsung mampir kerumah Aiza saat pulang dari sekolah. Bisa dikatakan rumah perempuan itu sudah seperti rumah kedua bagi nya. Ia bebas datang kapan pun kecuali tengah malam. Lelaki itu bersandar diambang pintu kamar Aiza, masih menunggu jawaban perihal eskrim mochi yang ia lihat tadi saat sedang membantu Mama Aiza membuat kue.

Lihat selengkapnya