Aiza berjalan memasuki perkarangan kelas yang mulai sepi. Besok adalah gilirannya untuk membersihkan kelas, namun dikarenakan ia tidak ingin datang terlalu pagi alhasil ia memilih untuk melakukannya hari ini.
Perempuan itu tidak membersihkan kelas sendirian. Ia bersama Nara dan Janeta yang sudah memulai terlebih dahulu. Kaum wanita terkadang memang mageran untuk melakukan hal di keesokan hari.
“Tong sampah disini kemana perginya coba?” dumel Janeta yang tengah membawa dua plastik besar berisikan sampah.
“Kayaknya sih dipindahin sama anak-anak cowo tadi,” jelas Nara.
“Ini tas siapa?” tanya Aiza mengangkat sebuah tas hitam yang ia temukan diatas meja.
Kedua insan tersebut spontan menoleh, memangnya siapa yang belum pulang? Seharusnya semua teman-teman sekelas mereka sudah pulang kerumah mengingat hari ini jadwal pulang mereka lebih cepat.
“Loh? Ada yang belum pulang ya?”
“Tapi siapa ya? Soalnya dari tadi cuman kita bertiga aja,” seru Nara.
Janeta menggedikan bahunya, “Biarin aja kali ya soalnya kita udah selesai juga,”
“Nanti hilang—Atau biar aku aja tungguin sampe temen kita datang, kebetulan aku mau pake wifi sekolah,” ucap Aiza.
“Boleh juga. Kita berdua pulang duluan ya, kamu hati-hati sendirian,” ucap Nara seraya meninggalkan Aiza sendirian.
Langit terlihat cerah seperti keinginan Aiza hari ini. Kebetulan untuk beberapa waktu kedepan ia memilih untuk membawa kendaraan pribadi sendiri ketimbang harus pulang pergi bersama Willi. Hal itulah yang membuatnya gembira dikarenakan ia takut jika harus kehujanan di jalan raya.
Aiza menatap lamat tas hitam yang masih dihadapannya saat ini. Ia tidak begitu tahu tas tersebut milik siapa namun yang pasti tas tersebut empuk untuk dijadikan bahan peluk karena saat ini ia sedang sibuk mengerjakan tugas disudut kelas.
Namun ada satu hal yang membuatnya sedikit bingung. Kenapa ia mencium aroma rokok dari tas tersebut? tidak begitu menyengat namun masih bisa diprediksikan jika di dalam tas tersebut tersimpan rokok.
“Aiza?”
Perempuan itu spontan terkejut. Siapa?
“Kok belum pulang?” lelaki itu berjalan kearah Aiza yang masih terkejut.