“Kamu suka makan anggur?”
“Aku lebih suka apel,”
“Kenapa gitu? Padahal kan anggur juga enak,”
“Soalnya yang kamu bawa sekarang kan apel, Ai. Jadi aku lebih suka apel,”
Aiza tersenyum kecil saat lelaki dihadapannya sekarang tengah mengupas buah apel yang ia beli saat sepulang dari sekolah. Angin sepoi-sepoi menjadi saksi betapa bahagianya Aiza ketika ia bisa menghabiskan waktu bersama Arsya setelah beberapa minggu mereka sibuk dengan ujian penaikan kelas.
Walaupun mereka satu kelas, tetap saja mereka seperti tidak bisa menghabiskan waktu bersama. Terlebih Aiza termasuk ke dalam kelompok perempuan yang sangat fokus jika bersangkut paut dengan ujian.
“Sini deketan. Biar aku bisa suapin kamu,” ujar Arsya yang sudah selesai mengupas buah apel.
“Makasih,” seru Aiza sembari menerima suapan dari pasangannya itu.
Arsya tersenyum kemudian mengusap gemas puncak kepala perempuannya tersebut.
“Ai, menurut kamu bagusnya kita ada panggilan gitu gak?”
“Panggilan yang kayak gimana?”
“Nama panggilan gitu. Kayak sayang atau apa,”