"Hai, Sandra!"
Kassandra yang sedang duduk bersantai di ayunan pekarangan belakang rumahnya, menoleh ke suara yang memanggilnya. Mona dalam balutan blouse yang anggun, melangkah menghampirinya dengan tatapan yang terdapat maksud tersirat. Suasana hati Kassandra langsung berubah. Entahlah, aura dan pesona Mona selalu bisa membuatnya ciut, apalagi kalau cewek itu bersanding dengan Artemis.
"Dimana Art?"
"Lagi mandi," jawab Kassandra seadanya lalu mengelus-elus Brownie, poodle cokelatnya yang berada di pangkuannya. Mona menatap iri ke arah Kassandra. Hidup Mona jauh lebih baik dari Kassandra, Mona memiliki keluarga yang lengkap serta popularitas di sekolah, hanya satu yang tidak bisa ia dapatkan.
Artemis De Rucci.
Dan lebih menjengkelkan saat melihat orang yang tidak punya apa-apa bisa dengan mudah mendapatkan seluruh perhatian dan kemewahan dari seorang Artemis. Mona benar-benar tidak terima. Namun ia berusaha menutupinya sebaik mungkin di balik senyumnya. Kedua mata kucing Mona melirik tajam seekor anjing poodle berbulu cokelat yang merengek lucu di pangkuan Kassandra.
"Kamu beli anjing itu dimana?"
"Ah, ini, Art yang kasih..."
Aku nggak pernah sekalipun diberi hadiah, bahkan setelah setahun lamanya pacaran! Mona menggeram kesal, di dalam hati tentunya. Tidak hanya sampai disitu, emosinya semakin tersulut melihat hoodie berwarna ungu pastel yang menyelimuti tubuh Kassandra. Hoodie kesukaan Artemis! Artemis selalu mengenakannya saat rapat Osis dan setelah selesai ekskul, Mona sangat mengetahuinya karena ia selalu mengikuti kemana pun pacar bohongannya itu pergi.
Hari itu rambut Kassandra di kuncir satu ke atas. Sedikit berantakan, karena cewek itu sendiri memang tidak pandai menata rambutnya. Dan lagi, Mona kembali menangkap suatu yang janggal pada cewek yang duduk di sampingnya.
"Apa ini?"
Kassandra tersentak saat Mona menyentuh lehernya. Mona tersenyum manis sekaligus sinis untuk membalas tatapan bertanya Kassandra yang menurutnya sok polos.
"Kamu juga di tandai!"
"Maksudnya?" Kassandra benar-benar tidak mengerti. Cepat-cepat Mona mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto leher bagian kiri Kassandra kemudian memperlihatkannya pada cewek itu.
Pasti malam itu, Kassandra bergumam dalam hati. Di foto itu memperlihatkan tato di bagian kiri lehernya yang bertuliskan 'CL' dengan huruf tegak bersambung dan kapital.
"CL itu Curse League," ucap Mona lalu tiba-tiba menyingkap rok lipit yang di kenakannya hingga memperlihatkan tato yang sama dengan Kassandra. Tertulis di paha kanan Mona. "Curse League itu kelompok kecil yang dibuat sama Artemis dulu untuk lindungin aku dan anggota kelompok itu sendiri"
"Siapa aja anggotanya?"
"Kamu udah ketemu sama mereka semua kok"
Senyum Mona sedikit meredup kalau cewek itu berujar lagi "sejak kami pacaran, Art selalu bilang perbedaan nya ada di warna"
Penjelasan Mona semakin memicu detak jatung Kassandra yang bergemuruh. Dan Mona semakin puas melihat ketakutan luar biasa terpancar dari kedua netra Kassandra.
"Black for survived, red for killed,"
Dengan gerakan patah-patah, Kassandra kembali melihat foto lehernya di ponsel Mona.
Miliknya.
Berwarna merah.
***
Artemis menatap kesal Kassandra yang memunggunginya. Sebelum ia mandi tadi, cewek itu memintanya untuk bercerita sebelum tidur siang. Tapi sekarang cewek itu malah mendiaminya. Menghindarinya.
Tanpa rasa bersalah Artemis menarik rambut Kassandra sampai cewek itu tertarik ke belakang. "ART...!"
"Mau dengar cerita yang mana?"
Apa hanya perasaan Artemis. Kassandra yang biasanya nyolot, kini terlihat gugup bila bertatapan langsung dengannya.
"Yang kemarin aja"
"Lihat gue kalau lagi ngomong, sopan sedikit!"
Kassandra menarik napas dalam lalu menatap lurus ke dalam mata Artemis yang tak pernah redup binar bahagianya. Entah bahagia karena apa. Bayangan Artemis yang memukul Leo kembali merasuki ingatannya.
"Cerita laki-laki biseksual itu"
Artemis mendengus lalu semakin merapat dan menyandarkan kepalanya di perut Kassandra. "Lanjutannya nggak seru, laki-laki itu nggak menikah sama si male pregnant, tapi sama orang lain..."
"Tapi dia kan punya anak dari pacar male pregnant nya, terus istri pertama nya gimana?"