Artemis

Dyah Ayu Anggara
Chapter #13

Checkmate (1)

Hari berikutnya, Artemis membawa Kassandra mengunjungi kota Waringinbarat. Untuk menghindari panasnya matahari di siang hari, keduanya sudah berangkat menggunakan mobil milik teman Artemis yang sudah terparkir di garasi rumah mereka sejak subuh. Padahal Kassandra ingin berkenalan dengan teman Artemis itu, berterima kasih sudah mau membelikan bahan makanan dan meminjamkan mereka mobilnya. Kemudian Artemis dan sikap posesifnya bilang kalau Kassandra nggak perlu beramah tamah dengan bawahannya supaya diterima di Balmain.

Tempat pertama yang mereka kunjungi adalah Gosong Senggoro, butuh waktu sekitar satu setengah jam menggunakan speedboat untuk sampai di wisata bahari yang memiliki pasir putih bersih membentang luas. Air lautnya juga sangat jernih, pas sekali dengan suasana hati Kassandra yang gundah sejak kemarin. 

Semalam, setelah pulang dari mengelilingi kabupaten Katingan, Kassandra mendapat pesan aneh dari Kiara. Foto sebuah danau. Tidak ada kata-kata yang menyertai foto itu. Hanya foto. Bahkan saat Kassandra mengirimkan dua sampai tiga pesan yang menanyakan apa maksud Kiara mengirim foto itu. Tapi cewek itu hanya membalas pesannya. 

Lalu tadi pagi. Saat Artemis gantian mandi untuk bersiap berangkat ke Waringinbarat, Kyle menghubunginya.

"Do you think you're gonna marry my step fucking sister?"

"If you don't like us, as homosexual couple, we can go far away from your life,"

"My mother is also a homosexual, Sandra, i just feel pity for you,"

"What do you mean?"

Hening cukup lama, sampai suara Kyle kembali terdengar, "You do not know her, Sandra," dan sebelum cowok itu memutus sambungannya, kalimat terakhirnya membekas di alam pikiran Kassandra

"She's not as kind person as you think,"

Kassandra enggan memberitahu pada Artemis. Ia tidak ingin liburannya berantakan. Kalau ia memberitahu hal-hal janggal yang menimpanya, Artemis pasti akan membawanya pulang dan mengurungnya selama yang ia bisa, bahkan menyita ponselnya. Padahal yang Kassandra butuhkan adalah bagaimana hubungan Artemis dengan Kyle sekarang ini.     

"Kamu nggak suka lautnya?" Artemis tiba-tiba bertanya saat mereka berjalan beriringan menyusuri pasir putih yang dipijak telapak kaki mereka. Kassandra buru-buru menjawab "Suka banget!!" 

"you're not a good actor, Keys," ujar Artemis. Kassandra menunduk memandangi butir-butir pasir yang menyelimuti sebagian jari-jari dan punggung kakinya. "Mana ada orang senang senyumnya kaku gitu," mendengar ucapan Artemis, Kassandra reflek memijat kedua pipinya yang memang terasa kaku karena berbohong pada Artemis tadi. 

"Kamu nggak mau cerita soal Kyle, Art?"

"Tanpa aku ceritakan udah terlihat jelas kan?" 

Kalau soal Kyle yang semakin membenci Artemis, siapa pun juga sudah bisa menilainya dari sikap Kyle pada kakak tirinya itu. "Tapi kenapa..." Kassandra menggantung kalimatnya. Sedangkan Artemis setia menunggu kelanjutan pertanyaan Kassandra. 

"Kenapa Kyle jadi sering ganggu aku?"

"Kenapa Kyle harus salah paham sama kamu, Art?" kalimat yang keluar dari mulut Kassandra sangat berbeda dengan suara hatinya.  

Artemis menghela nafas berat sebelum menjawab pelan "Aku melibatkan Gaia buat bantu aku mengumpulkan anggota-angggota Balmain,"

"Dan kamu nggak bilang hal ini sama Kyle?!" Kassandra memandang Artemis yang menggelengkan kepala dengan tidak percaya. "Kamu bodoh banget sih, Art!"

"Gege yang minta, Keys! Dia ngerahasiain ini dari semuanya, kecuali aku dan Eli, dia berniat mau bawa Kyle keluar dari keluarga De Rucci,"

Artemis menarik nafas dalam, berusaha tidak lepas emosi di depan Kassandra. Sementara Kassandra masih menunggu kelanjutan cerita dari sang kekasih. 

"Aku udah bilang sama Gege, usahanya itu percuma karena Kyle sebenarnya cicit kandung yang identitasnya dipalsukan,"

"Maksud kamu?"

Perasaan bersalah Artemis semakin membesar di hatinya. Orang-orang akan mengetahui kebenaran tentang adik tirinya itu, tapi yang bersangkutan malah belum tau apa-apa. 

"Kyle, anak kandung kak Even,"

"HAH?! Ja-jadi, kak Even punya anak selain Talia?"

Artemis mengangguk namun sedetik kemudian ia mengernyit curiga "kamu...nggak kaget kak Even bisa mengandung?" ucapannya dibalas sodokan ringan di pinggangnya oleh Kassandra. "Kan kamu pernah cerita!"

"Tapi aku nggak sebut nama,"

Gantian Kassandra yang tampak salah tingkah "Henry yang cerita," Artemis tersenyum lebar "yah, setidaknya biar kamu ada pengetahuan tentang keluargaku sebelum nikah,"

"Belajar dulu!" elak Kassandra namun tidak bisa menyembunyikan semburat merah di kedua pipinya. Artemis memutar bola matanya malas, namun di balik sikap cueknya itu ia tengah menghitung-hitungan berapa tahun lagi lulus kuliah dan memberi nama Balmain pada Kassandra. Yah, sekitar enam sampai tujuh tahun. 

"Terus, kamu udah cerita sama Kyle tentang kak Even?" Kassandra kembali bertanya saat mereka mulai lagi berjalan, kali ini menuju boat yang tadi membawa mereka. Artemis mengajaknya pergi ke tempat tujuan selanjutnya. 

Artemis menggelengkan kepala sebagai jawaban. Hal itu membuat Kassandra berdecak sambil menatap pacarnya sebal "Kalau misalnya dia dengar versi lain, dari orang diluar De Rucci gimana?" "Nggak mungkin, Keys, hanya anggota keluarga yang tau hal itu,"

Begitu mereka menaiki boat yang tak lama meluncur meninggalkan kawasan laut, Kassandra masih saja membicarakan tentang Kyle "Kali ini tolong dengar saranku, kamu harus cepat beritahu Kyle,"

Sikap Kyle mulai bikin aku nggak nyaman, Art, ujar suara dalam hati Kassandra. 

***

"Lho? kak Even?"

Eris berusaha menutupi kemarahannya dengan senyum manis. Ia baru saja membaca dokumen dan surat-surat mengenai Kyle yang baru saja dicurinya. 

Lihat selengkapnya