"Hay Anira, kenalin aku Tasya," sapa Tasya yang melihat Anira hanya termenung di dalam kelas. "Hay salam kenal yah," jawabnya. "Kamu kok sendirian di kelas, Akila mana?" Akila tadi ke toilet, ini juga masih pagi maklum masih sepi. Jadinya aku sendiri deh di kelas," jawab Anira tertawa. Tasya ikut tertawa dengan perkataan Anira. Mereka berdua mengobrol bersama dengan asyik. Tasya cewek yang sering dibully di kampus karena wajahnya terdapat luka bakar. Dulu wajahnya glowing dan cantik namun setelah tragedi kebakaran yang menimpanya wajahnya sering dibully. Tasya menceritakan semua kejadian yang dialaminya kepada Anira. Dia begitu tegar menerima kenyataan dan selalu sabar mendengar hinaan semua orang. Anira berdecak kagum melihat ketegaran Tasya, mungkin saja ketika Anira berada di posisi itu dia tidak akan setegar Tasya. "Hay lagi cerita apa nih?" tanya Akila. "Gak kok cuma kenalan aja," balas Tasya. "Oh gitu kenalin aku Akila."
Tasya tersenyum ramah bisa berteman dengan Anira dan Akila. "Aku ke toilet dulu yah." Hati-hati nanti banyak cowok yang minta tanda tangan. Kamu kan artis kampus sekarang," ejek Akila. "Amit-amit deh." Anira berlalu meninggalkan kelas.
Saat melewati lapangan, Vino bermain basket dan tak sengaja lemparan bolanya menuju ke arah Anira. Irham yang baru saja datang langsung berlari ke arah Anira untuk menyelamatkannya agar tidak terkena bola. Dengan sigap Irham mendorong Anira dan segera mungkin menangkapnya agar tidak terjatuh. Rambut Anira yang terurai menutupi wajah Irham yang menimang dirinya. Angin bertiup sepoi menambah keromantisan mereka. Anira dan Irham saling bertatapan begitu dalam. Jantung Anira seakan berdetak kencang saat itu. Melihat tatapan Irham yang begitu mendalam dan penuh makna. "Hmmm...hmm.... hmmm... ini ada apa sih?" ucap Akila yang tertawa kecil melihat keromantisan mereka berdua. Anira dan Irham langsung tersadar. Irham tersenyum malu karena dirinya dan Anira menjadi pusat perhatian. "Kamu...... " ucap Irham dan Anira bersamaan. Akila terus saja mengejek mereka. "Ciee bicara aja bersamaan." Bro kamu romantis juga yah," tambah Reza yang ikut mengejek Irham. "Kamu gak apa-apa kan?" tanya Irham. "Iya aku gak apa-apa kok. Terima kasih sudah nolongin aku," ucap Anira masih tersipu malu. Vino kemudian menghampiri mereka. "Maaf gue gak sengaja," ucapnya singkat dan langsung pergi. Dia saingan Irham dalam kampus. Vino juga cowok ganteng dan jago bermain basket, namun sikapnya begitu cuek dan sering membuat rusuh. "Vin, kamu minta maaf yang baik-baik ke Anira jangan langsung pergi gitu aja," teriak Irham menghentikan Vino. "Tadi gue udah minta maaf kurang apa lagi coba. Kamu gak usah sok cari perhatian." Gak apa-apa kok aku juga gak kenapa-kenapa. Gak usah diperpanjang aku sudah maafin dia," kata Anira. "Aku ke toilet dulu." Anira segera berlalu dari tempat tadi.