Malam hari
Rayyan merebahkan dirinya diatas kasur dan terus memikirkan kejadian tadi sore, Ia penasaran apakah itu Alana atau bukan. Rayyan mencari kontak Alana dari grup peserta MPLS untuk menyakan kabar Alana. Tidak heran jika Rayyan masuk grup peserta MPLS tersebut, karena Rayyan adalah ketua osisnya jadi sudah pasti masuk ke grup itu. Akhirnya Rayyan menemukan kontak Alana. Ia segera menanyakan kabar Alana melalui chat.
Gue Rayyan, gausah kepedean gue chat lo.
Gue cuman mau nanya tadi lo sakit? soalnya lo pucet banget.
***
Alana duduk di meja belajarnya, ia memikirkan menulis apa untuk surat kesan pesannya. Sejujurnya Alana sangat malas, karena Alana tidak bisa merangkai kata-kata. Alana baru membuat satu surat untuk wakil ketuanya saja. Alana bingung ingin menuliskan apa untuk kak Rayyan, karena menurutnya kak Rayyan adalah orang yang menyebalkan dan sok kegantengan.
Tring ...
Muncul notifikasi dari ponsel Alana, ada pesan whatsApp dari nomor tidak dikenal.
Alana melihat pesan tersebut tenyata itu dari kak Rayyan. Alana heran mengapa tiba-tiba kak Rayyan mempedulikannya, Alana mengerutkan dahinya, Ia merasa baik-baik saja dan tidak pucat atau sakit sama sekali tapi kenapa kak Rayyan bisa menanyakan demikian. Karena penasaran Alana membalas Rayyan.
Rayyan:
Gue Rayyan, gausah kepedean gue chat lo.