Mentari pagi menyinari kota, membawa semangat baru. Alana terbangun dengan perasaan segar, tidak ada lagi pusing yang mengganggu. Ia tersenyum mengingat kejadian kemarin, pertemuan tak terduga dengan Aksa dan kebaikan Rayyan.
Dengan semangat, Alana bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Ia tidak lupa untuk sarapan, belajar dari pengalamannya kemarin. Sesampainya di sekolah, suasana pagi yang ramai menyambutnya. Murid-murid berkerumun di halaman, ada yang bercanda, ada yang belajar, ada pula yang sibuk dengan ponsel mereka.
Saat Alana berjalan menuju kelas, ia melihat seorang siswa baru berdiri di depan papan pengumuman. Siswa itu tampak bingung, seolah mencari sesuatu. Alana mendekat, dan jantungnya berdebar kencang saat menyadari siapa siswa itu.
"Aksa?" panggil Alana.
Aksa menoleh, matanya berbinar saat melihat Alana. "Alana!"
jawab Alana sambil tersenyum. "Kamu murid baru di sini?"
Aksa mengangguk. "Iya, aku baru saja pindah. Aku sedang mencari ruang kepala sekolah."
"Kebetulan, kelasku lewat sana. Aku bisa mengantarmu," kata Alana.
Mereka berdua berjalan bersama, mengobrol tentang banyak hal. Alana merasa senang bisa bertemu Aksa lagi, apalagi sekarang mereka satu sekolah.
Sesampainya di ruang kepala sekolah, Aksa mengucapkan terima kasih kepada Alana. "Terima kasih sudah mengantarku, Alana. Sampai jumpa nanti,eh Alana aku mau ngobrol di kantin ya nanti," kata Aksa.
"Okay Aksa aku nanti kesana ya, Sampai jumpa," balas Alana.