Pagi hari telah tiba Alana dan Alena berlarian menuju ruang makan untuk menyantap sarapan pagi. Disana terlihat mama yang sedang menyiapkan makanan.
"Pagi Ma, Alena kemarin dapat nilai 100 lohh!" Alena menyapa mama sembari duduk dikursi.
"Pagi sayang. Wah hebat, Mama bangga sama kamu. Kalau kamu berapa Alana?" Sahut mama dengan senyuman yang manis.
"Pagi juga Ma, maaf Ma kemarin Alana cuma dapet 80." Alana menjawab dengan senyum tipis.
"Alana itu artinya kamu harus belajar dan lebih teliti lagi, contoh adik kamu Alena dia dapet 100." Mama menjawab dengan raut wajah yang tidak enak.
"Iya Ma, Alana bakal berusaha lebih keras lagi." Jawab Alana dengan muka yang menunduk.
Suasana mulai hening, tidak berselang lama langkah kaki datang menghampiri mereka.
"Selamat pagi Mama, Alana, Alena!" Sapa papa dengan senyum yang gembira.
"Pagi Pah!" Mama, Alana dan Alena menjawab bersamaan.
"Ayo Pah makan dulu." Mama langsung menghidangkan makanan kepada Papa dan anak-anaknya.
Tidak ada yang memulai pembicaraan satupun, yang terdengar hanyalah suara dentingan sendok dan garpu. Setelah selesai makan, papa menggambil mobil di garasi. Alana dan Alena setiap hari selalu diantarkan oleh papa karena jarak kantor papa dan sekolah mereka tidak begitu jauh.
*Di sekolah*
"Hati-hati, belajar yang bener ya sayang" Ucap papa sembari mengecup kepala Alana dan Alena.
Alana dan Alena hanya mengangguk pelan dan tersenyum manis lalu masuk kedalam kelas.
Pagi itu, sekolah berjalan seperti biasanya. Hingga saat jam istirahat tiba semua murid berhamburan keluar kelas. termasuk Alana dan Alena yang keluar kelas untuk jajan bersama. Saat ingin menuruni tangga Alena sangat bersemangat.
"Alena, jangan lari-lari takut jatuh nanti!" Ucap Alana yang cemas.
"Cepet Alana, nanti kita bisa kehabisan dimsumnya!" Alena yang menjawab sambil berlari.
Alena tidak melihat jika didepannya ada anak tangga. Alena terkejut, pada akhirnya alena tidak bisa menyimbangkan dirinya. Brukkk.. Ia terjatuh dari atas anak tangga sampai anak tangga bawah. Alana yang melihat adiknya jatuh sangat terkejut dan segera menghampiri Alena. Di bawah, Alena sudah ramai dikerubungi banyak orang, Alena tak sadarkan diri dan bersimbah darah.
"Alena, bangun hiks hiks!!" ucap Alana sambil menangis sesegukan.
Guru yang melihat kejadian itu segera menelpon ambulans dan menelpon kedua orangtua Alena. Ambulans yang sudah datang langsung membawa Alena kerumah sakit.