sabtu, 19.21
Rintik hujan membuat alunan musik yang menenangkan. embun hujan terlukis pada kaca. Menghela nafas bisa melihat rinai hujan.
Termenung sendiri di atas ranjang, menembus jauh masa lampau, yang ingin selalu dikenang. Pertemuan denganya. Seseorang yang dicintainya.
Senin, 23 januari.
"azalea, akan ada murid baru hari ini, ia pindah karena selalu membuat onar di sekolah lamanya. Karena itu bapak mengutus mu untuk mengawasi dan kalau bisa merubah sikap dia selaku dirimu ketua osis disekolah ini" ucap pak slamet menyuruh azalea
"oke pak, tapi saya boleh menghukumnya apa saja sesuai kemauan saya" pinta azalea sebagai syarat persrtujuan.
"boleh, kalau bisa yang berat-berat ya" jawab pak slamet sangat menyetujui
"pak omedeto the best lah pokoknya" ucap azalea sambil mengacungkan jempolnya.
Alasan azalea memanggil pak slamet omedeto karena bahasa jepangnya selamat adalah omedeto. Kenapa azalea tak takut pada pak slamet selaku kepsek? karena ia adalah paman azalea.
Dan yang benar saja murid baru itu pindah kekelasnya. Murid yang pagi tadi membuat masalah dan sempat pingsan dihadapanya. Arif.
Pak hariyadi atau lebih dikenal pak botak menyuruh Arif duduk disebelah azalea.
"lho pak?! Kok dia duduk sebelas saya? Bangku ini ada teman saya pak. Bapak sendiri udah tau kan? Siapa pun yang duduk disini bakal kesurupan? Jadi, untuk mencegah hal itu....." ucapan menolak azalea terhenti karena melihat teman tak kasat matanya beranjak berdiri.
"Lho eh? Ayu mau kemana?" tanya azalea pada temanya itu
"mau pindah, kasian dia kalo harus berdiri" jawab ayu
"Ha? Seriusan kamu relain tempat bangku ini? Kenapa?" tanya azalea yang penasaran.
"iya, serius. Soalnya dia ganteng siih, ayu jadi pingin ngikutin dia. Hihihihi" jawab ayu sambil tertawa senang
"Apa? Gara gara dia ganteng? Ga habis pikir gue, ayu..... Jangan pergi....." rengek azalea tak rela temanya pergi meninggalkanya dan lebih memilih ke arif.
Tapi ternyata arif lebih memilih duduk dibanku kosong belakang. Semua orang memandangnya termasuk azalea.
Azalea langsung menghadap bangku kosong itu setelah dia mendengar suara gebrakan keras.