Setelah kejadian saat sma, aku, beomgyu, dan jia selalu Bersama. Terutama kami senang pergi ke tempat bermain atau tidak piknik di pantai.
“ayo ji, sedikit lagi menang” ucapku.
“kalian tidak bisa mengalahkanku, haha. Tangkap aku” ejek beomgyu.
“benarkah, 1 lawan 2. Bersiaplah gyu. Hari ini kamu akan mentraktir kita makan” ucapku padanya agar bersiap.
Di hari kelulusan seperti ini, bermain bersama mereka di tempat bermain seperti ini, membuatku sangat senang. aku belum pernah merasakannya sebelumnya.
“aku sangat senang hari ini” ucap jia.
“aku juga” ucap beomgyu sambil merangkul ku.
“mari foto dulu”
“baiklah”
Terkadang kami makan di warung ayahku, terkadang mengerjakan pekerjaan rumah bersama dirumah beomgyu sampai tertidur, lalu kami bertukar pakaian sampai beomgyu harus memakai pakaianku yang serba pink itu. Tapi dia tidak masalah dengan itu, kami menikmatinya.
“haruskah kita masuk di universitas yang sama?” Tanya beomgyu.
“ide yang bagus. Ujian penerimaannya sebentar lagi dibuka. Bagaimana kalau belajar kali ini dirumahku?” usulku.
“baiklah” jawab jia.
Malamnya, kami belajar dirumahku. Ibuku selalu datang kekamar untuk memberi camilan belajar hingga membuat mereka kenyang sebelum belajar. Sedangkan kakak ku malah menawarkan untuk masuk universitas nya itu. Jadi kami sangat terganggu.
“sudahlah, kak joy. Asal kamu tau, kamu sangat mengacau. Hush sana.”
“dasar, baiklah aku pergi, cih” ucapnya sambil menyenggolku.
Kami tertawa bersama. Pukul sudah sangat larut jadi mereka tinggal dirumahku. Jia dan aku tidur dikamar sedangkan beomgyu tidur di sofa depan.
“apa kamu tidak apa tidur disana gyu? Aku tidak punya kamar lebih. Haha” tanyaku.
“kamu ini seperti baru menyebabkan masalah denganku. Padahal kamu sering melakukan ini padaku” candanya
“haha baiklah, selamat malam”
Ujian test universitas pun sudah dibuka. Kami segera mendaftar diuniversitas yang sama. Di universitas nasional seoul. Setelahnya kami pergi minum ke kafe. Karena kata beomgyu dikafe ini banyak minuman yang lebih enak dari bir.
“kamu akan menyukainya” kata beomgyu meyakinkan.
“akan ku coba”
Benar memang yang dikatakan beomgyu, rasanya enak dan segar. Beberapa hari kemudian kami menyiapkan barbeque dan bir di atap rumah beomgyu sebagai perayaan penerimaan mahasiswa. Namun saat kami lihat, hanya aku dan beomgyu yang masuk. Jia justru masuk diuniversitas kaist seperti kak joy.
“kenapa raut wajah kalian?” Tanya jia kepadaku dan beomgyu.
“ah, kita terpisah” kataku.
“kenapa kamu bisa masuk di universitas kaist?”
“mungkin karena aku mendaftar disana juga. Karena aku melihat disana menyediakan beasiswa. Jadi aku mendaftar agar biaya tidak banyak”
“sudahlah, yang penting kan kita masih bisa main bersama. Ya gak?” tambahnya.
“kamu akan baik-baik aja kalau gak ada jia. Lagipula hanya waktu kuliah” kata beomgyu.
“iya iya aku mengerti” kataku.
“mari makan barbeque nya!”
“bersulang” sautku.
“yey” saut jia bersamaan denganku.