"Nasa, besok libur, kan?"
"Iya, Pi," jawab Nasa.
Nasa melangkahkan kaki usai selesai berganti pakaian. Dengan tas ranselnya di punggung dan juga mengimpit telepon di telinganya dengan bahu karena saat ini tangannya sibuk membuka botol minum sembari mendengarkan Papinya yang siang ini menghubungi.
"Kalau begitu pulang ke rumah, kan?" tanya Papinya lagi.
Nasa duduk sebentar pada salah satu bangku untuk menenggak air minumnya. Sebelum kemudian berdiri lagi sembari menutup tutup botol.
"Besok Pi, pulangnya. Malam ini di apartemen Mas Kean dulu."
"Loh kok gitu? Bukannya hari ini kamu masuk pagi?" Hari ini Nasa memang kembali berganti jadwal jaga dengan Julian sehingga pukul tiga sore ini, Nasa sudah keluar dari rumah sakit. Papinya itu tahu berkat Nasa yang memberitahu Sana akan jadwalnya.
"Iya, Pi. Tapi besok aja lah pulangnya. Nasa pulang pagi deh besok." Gadis itu melangkah menuju parkiran mobilnya.
"Kenapa besok, Nas? Ngapain juga kamu sendirian di apartemen Keanu? Pulang aja. Besok hari Minggu, kita mau kerja bakti." Setiap hari Minggu—jika Nasa kedapatan libur di hari minggu karena hari liburnya tidaklah pasti—Saka akan mengadakan kerja bakti yang mewajibkan seluruh anggota keluarganya turun tangan.
"Mas Bhumi kan masih di Bandung, Pi," ujar Nasa menyebut iparnya yang masih berada di luar kota.
"Ya nggak apa-apa. Besok Bhumi pulang. Kamu pulang hari ini, Nasa. Udah berapa hari kamu tuh nggak pulang ke rumah."
Nasa mengehntikan langkahnya.
"Pi...." Gadis itu merengek pada Papinya. "Nasa nggak bisa pulang hari ini, Pi. Nasa mau ada kegiatan lagi, Pi."
"Kegiatan apalagi sih? Tumben banget kamu punya kegiatan selain di rumah sakit?"
"Ya pokoknya ada deh, Pi. Nasa nggak bisa pulang hari ini intinya. Besok pagi Nasa janji pulang ke rumah."
Saka berdecak di seberang sana. "Ya udah, besok pagi ya. Besok Papi nggak terima alasan apapun dan kamu harus pulang."
"Iya, Papi."
"Hm. Ya udah Papi tutup dulu. Kamu jangan lupa makan siang."
"Iya, Papi juga."
Panggilan pun terputus dengan Nasa yang kemudian melanjutkan tujuannya menuju mobil. Masuk ke dalamnya dan bersiap duduk di kursi kemudi. Seperti yang sudah dikatakannya pada sang Papi, Nasa ada kegiatan lain yang mesti di lakukannya malam ini. Tepatnya pukul 7 malam nanti. Maka dari itu, Nasa langsung menerima saja tawaran berganti jadwal dari Julian hingga dia bisa mengikuti kegiatan itu malam ini.
*__*
Sebelum pukul 7 malam dan Nasa sudah sampai pada tempat yang ditujunya.
Gadis itu berjalan menuju ruang ganti pakaian dan membuka loker dengan kunci yang sebelumnya diambil dari meja penjaga. Nasa melepaskan jaket hitam miliknya dan memasukannya ke dalam loker itu. Meninggalkan sport bra berwarna hitam juga yang melapisi tubuhnya. Beserta kemudian legging sebetis yang juga berwarna hitam yang dikenakannya.
Nasa keluar dari ruang ganti. Menguncir rambut sebahunya kemudian mengambil posisi untuk melakukan peregangan. Gym malam ini tampak ramai. Banyak orang yang sedang berolahraga dengan alat-alat yang ada di sana. Malam ini kegiatan Nasa memang di dalam gym, tetapi bukan untuk berolahraga dengan alat-alat berat itu. Ada hal yang lain yang perlu Nasa lakukan.
"Nas! Ya ampun sibuk banget kayaknya baru keliatan." Seseorang menghampirinya. Nasa tersenyum sekilas kemudian menyudahi peregangannya.
"Makin rame, Mbak," kata gadis itu pada istri si pemilik gym. Mbak Karina.