As Sweet As Nasa

KillMill
Chapter #14

EMPAT BELAS

“Benar di sini tempatnya?”

Nasa mengangguk. Leo pun mematikan mesin mobilnya dan membiarkan Nasa keluar lebih dulu sebelum laki-laki itu menyusul di belakangnya. Nasa bilang, dia hendak mengajak Leo ke suatu tempat lagi tetapi harus mampir ke sini terlebih dahulu.

“Toko buku?” tanya Leo yang sudah berdiri di sisi Nasa.

Nasa menoleh kemudian mengangguk. Gadis itu kembali melajukan langkahnya. Membuka pintu bertepatan dengan seseorang yang membukanya lebih dulu.

“Eh Mbak Nasa udah sampai,” sapa laki-laki 40an tahun. “Sebentar ya, Mbak. Barangnya sudah siap. Tinggal angkut aja.”

“Saya bantu, Pak.” Nasa pun ikut masuk. Dengan Leo yang masih setia mengekor di belakang gadis itu menuju sebuah pintu lain yang terdapat beberapa kardus di dalamnya.

“Yang ini, Pak?” tanya Nasa menunjuk pada beberapa tumpukan kardus.

“Iya, Mbak.”

Nasa bersiap mengangkat. Tetapi Lebih dulu sigap mengambil kardus itu.

“Pelan-pelan,” kata Nasa melihat Leo yang seperti akan terjatuh.

Leo bukan lemah. Dia hanya terkejut dan tidak sigap bahwa ternyata kardus ini lebih berat dari pada yang ia duga.

“Isinya buku. Dua puluh kilo,” ujar pemilik toko.

Leo kembali membenarkan posisi pegangannya. Membawa kardus itu keluar dari gudang menuju mobilnya. Membuka pintu tengah mobilnya dan meletakan itu ke dalamnya. Leo hendak kembali ke gudang untuk mengangkut yang lainnya, tetapi tanpa dia sangka, Nasa sudah berdiri di belakangnya dengan membawa satu kardus lainnya yang beratnya setara dengan kardus pertama.

“Sini.” Leo langsung mengambil alih. Memasukkan kardus itu berikut kardus lain yang dibawa oleh si pemilik toko.

Leo mengatur posisi kardusnya di dalam mobil. Membiarkan Nasa melanjutkan obrolannya dengan si penjaga toko sebelum kemudian mereka masuk kembali ke dalam mobil dan Leo duduk di kursi kemudinya.

“Jadi kita mau ke mana?” tanya Leo.

“Sebentar.” Nasa terlihat mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Lalu menatap Leo dan meraih wajah laki-laki itu dengan tangannya.

Leo memperhatikan apa yang sedang Nasa lakukan. Membuka sebuah produk kosmetik berbentuk krim lalu mengoleskannya pada wajah lebam Leo yang warnanya keunguan. Setelah selesai, Nasa kembali memasukkan benda itu ke dalam tasnya.

Leo meraih ponselnya dan bercermin lewat layar ponselnya itu. Lebam-lebamnya sudah tersamarkan dengan krim yang Nasa oleskan padanya. Leo pernah melihat produk kosmetik itu di dalam pouch milik Adel. Kalau tidak salah, Adel bilang namanya concealer.

“Kamu malu ya, keluar sama orang yang mukanya lebam-lebam kaya gini?” tanya Leo.

Nasa hanya mengedikkan bahunya. Gadis itu kini memasukkan alamat tujuan mereka ke dalam layar navigasi yang ada di mobil Leo.

*__*

Lihat selengkapnya