Pada hari nahas itu di bulan mei 1998, Ling dan teman-temannya sedang bekerja seperti biasa. Dari atas gedung kantornya dia melihat segerombolan orang beringas berlarian di jalan. Mereka keluar pertokoan membawa barang-barang sambil meneriakkan kemenangan.
Mereka menjarah, mengambil seluruh isi barang-barang dagangan dari toko-toko di sekitar kantornya. Tidak cukup dengan itu, dengan kesetanan orang-orang itu merusak apa saja yang ditemui. Fasilitas umum disekitar kantor dan di jalan-jalan pun dihancurkan.
Suara orang-orang kesetanan itu terdengar semakin mendekat. Di lantai bawah pintu kantornya dijebol, lalu dengan brutal mereka menyerbu masuk. Terdengar meja-kursi dijungkir balikkan, kertas-kertas berhamburan dimana-mana.
Apa yang bisa diangkut, dijarah beramai-ramai. Mereka yang tidak memperoleh bagian, lalu mengincar karyawati yang ada. Ling dan teman-temannya yang di lantai atas hanya bisa meringkuk dan berdoa untuk keselamatannya.