Tanpa perempuan di sisinya,
laki-laki hanya memeluk udara.
Padahal pun bagi perempuan,
lelaki itu asal muasal pelukan.
“Asal Muasal Pelukan”, bait ke-8
Antara rangkul, peluk, dan dekap, saya merasakan ada peringkat makna pada tiga kata itu. Ada tingkatan keintiman. Saya tak ingin menguraikan bagaimana persisnya perasaan saya itu. Ketiganya adalah sama dan satu, adalah gestur universal, bahasa tubuh yang mungkin sudah ada sejak Adam dan Hawa. Kita memeluk orang lain—yang kita sayangi—sebagai komunikasi, ekspresi, afeksi, yang menyamankan kita dan siapa yang kita peluk itu. Ah, tapi sesungguhnya dalam pelukan yang sempurna tak ada pihak yang pasif dipeluk, kedua pihak adalah pihak yang sama-sama memeluk.