" beli nasgor dong na, aku lagi pengen mumpung kita gajian" ajakku pada pita yang memang lebih sering pulang ke orang tuanya ketimbang ke kost.
" okelah siap na". Jawabnya bersemangat padaku. Pedagang naai goreng itu memang selalu mangkal di masjid karang kering. Selalu ku cium bau harum bumbu nasinya yang bikin semua yang menciumnya tersihir. Biasanya tiap melewatinya aku harus menahan rasa ingin membelinya, sebab mesti hemat. Harganya tertulis 5000 rupiah, namun saat gajian seperti ini rasa ingin ku selama sebulan ini harus kupuaskan. Gajiku kedua sebesar 750.000 ini dengan sisa dari gaji pertamaku 500.000 rasanya tidak keberatan. Kami sangat lama antri apalagi pembelinya juga semakin ramai sebab semua karyawan pada gajian. Aku dan pita saling tersenyum bahagia. Kita tertawa, bercanda lepas semua beban. Sesekali kami membahas apa yang lewat didepan kita. Aku merasa bahagia, bahagia seutuhnya. Merasa sangat bersyukur atas pertolongan dari Allah yang mungkin saja bagian dari do'a ibuku dalam balutan air matanya. Aku merasa jadi orang beruntung. Terima kasih ya Allah, terima kasih ibuku, terima kasih guruku, dan yang terpenting terimakasih pita. Melalui mu, dengan berteman denganmu aku jadi bisa mendapat gajiku sendiri yang bagiku saat itu sangat besar.
" kamu lihat gak mas yang tinggi ceking itu, sering loh aku lihat dia jalan bareng cewek itu. Cantik ya dia, mungkin pacarnya" celetohku sambil menunjuk pria yang lewat didepan kami.
" kausnya sih anak p2 - rpp tuh, tapi kog ceweknya pake kaos kayak kita ya pms.keren ya cowok itu sayang nya kurus banget" timpalnya
" kalau dia jadi pacar kamu, gak pantes deh na jangan cari yang tinggi amat kayak dia na, ntar jomplang, lagian kurus nya keterlaluan. Gantengnya boleh lah" serunya lagi menggodaku.
" lha kamu sendiri masih jomlo gitu, udah ada yang di incar kah?, lama gak pernah cerita - cerita pit, kangen" jawabku sambil memeluk perutnya.
" ih, geli tau na. Ya udah nanti aku bakal cerita buanyak deh sama kamu. Pokoknya nanti jangan buru - buru tidur. Hari minggu kita jalan yuk pengen jalan - jalan belanja gitu, minggu besok kan libur" pintanya sembari mengedip - kedipkan matanya yang bulat itu.
" oke siap, besok beli apa ya yang kembaran gitu. Kan kita nata" nana pita", duo jomblo yang semangatnya gak ada abiznya" jawabku singkat.
Kita selalu bercanda bersama, menyapa orang yang kami kenal. Inilah aku fresh graduate yang kece abiz selalu siap menakhlukkan mimpi. Semangatku dan rasa percaya diriku yang selalu ku jaga membuatku bisa punya banyak kenalan. Kita semua sama, itulah pedoman ku.
" nana, ibumu menunggumu di kost" teriak mbak nur tetangga kost ku yang ternyata baru datang ikutan antri nasgor. Aku seolah tak percaya, paling mereka cuma iseng godain aku aja. Pikirku sebab ibuku tidak menelponku, kalau beneran dia datang pasti setidaknya dia bisa sms kog malah gini, gak ada sms yang masuk setelah ku cek hp ku. Mau coba ku telpon malah pita minta nanti saja kalau dikost sebab batrei ku habis.
" beneran ta mbak nur?, mama ku datang" tanyaku lagi
" masak aku boong kalau gak percaya tanyakan mira tuh lagi lewat" kupanggil mira lalu kami bertanya apakah benar ibuku datang dan kenyataannya memang benar. Mita menjelaskan bahwa ibuku sejak pagi sudah datang. Menunggu di kost ku, aku spontan minta tambah pesanan nasgor 1 buat ibu. Pasti ibuku sangat lapar sejak pagi sudah datang, dia belum makan seharian. Aku nelangsa, oh ibu kenapa tidak menelponku bila mau kesini aku pasti bisa memberi yang terbaik untukmu. Nasgor yang kupesan pun bertambah lama, hingga pukul 8. Sejam sudah aku antri kasian ibuku nungguin aku lama belum pulang juga.