Kenyataannya memang benar sesampainya dirumah mas husen menelponku dan menyampaikan kalimat yang tentu bikin aku disambar geledek, " ati - ati anak ini kerja sama dengan ibunya". Ya Allah, sejahat itu dan kejam itu dia?. Aku menangis mendengar ibuku disebut juga. Pasti dia melihat mas husen lawan yang perlu diperhitungkan. Dia sampai hati membawa nama ibuku, namun aku bersyukur aku bisa keluar dari mulut harimau itu, seandainya masih berlanjut tentu segala hal bisa terjadi. Orang yang kemampuannya sangat licik, bisa bermain dan memainkan makhluk Allah yang lain sepertiku, memfitnah dan menghancurkan padahal kebaikanku selama ini terhadapnya tak ada balasan. Semoga aku terhindar dari orang seperti ini lagi.
Benar saja, esok harinya burhan mengetuk pintu kamarku, aku takut. Dia bisa nekat, aku tak mau membuka pintu, masih kuingat dia sangat gila saat aku memintanya putus baik - baik sebelum semua ini terjadi namun ia malah memaksaku untuk melepas semua pakaianku maka ia akan mau di putus hubungan. Sesuatu yang tak masuk akal dan tak pernah aku lakukan karena aku menganggapnya gila. Jadi aku sudah benar - benar meminta putus darinya berulang kali. Tapi dia tidak mau dan terus memaksaku buat jalani hubungan dengan dia. Sekali masuk kamu tak akan bisa keluar sampai akhirnya kamu babak belur kehilangan segalanya. Tapi Alhamdulillah aku tak sampai kehilangan segalanya. Karena tak kunjung kubukakan dia menyobek fotoku yang tak tahu kapan ia mengafdrukkannya. Lalu membuangnya di tempat sabun mandiku di depan kamarku persis sambil bergegas pergi. Itu jelas foto saat aku gunakan untuk mendaftar di STIS, yang nyatanya aku tidaklah lulus. Mantra ajaib dari aki - aki itu sudah menyatu dengan tubuhku. Sesuatu yang kejelasannya dosa yang seolah kupertanyakan.
Aku dan mas husen langsung jadian sesudah dia meneponku mengatakan kalimat misteriusnya mulut hari mau itu.
" sebenarnya aku ingin menyampaikan ini tadi pas di alon - alon, tapi karena peristiwa tak terduga jadi hanya menyampaikan lewat telpon saja. Kamu mau jadi pacarku?". Tanya mas husen yang menghapus semua air mata dan luka hatiku seketika.