Asap Dapur dan Suara yang Tertahan

I. A. SAGARA
Chapter #1

Kedatangan

Langit sore menggantungkan jingga yang ragu.

Mozza berdiri di depan pintu kaca restoran yang belum benar-benar hidup.

Di balik kaca, lantai masih mengilap seperti baru dilap, dan bau cat belum sepenuhnya kalah oleh bau bawang.

Hari pertama, pikirnya.

Bukan hari besar, tapi cukup untuk membuat jantungnya menari tak tentu irama.


Namanya Mozza.

Usianya dua puluh satu, dan hari ini ia memilih diam dibanding banyak tanya.

Ia pernah bekerja sebelumnya—di tempat yang berkilau dengan teknologi. Tapi tak ada layar sentuh yang bisa memprediksi sifat manusia.

Kini ia mencoba lagi,

di tempat yang katanya: "kalau kuat di dapur, kau kuat di mana saja."


Lihat selengkapnya