Asap Dapur dan Suara yang Tertahan

I. A. SAGARA
Chapter #3

Bab 3: Angga dan Detak Detik yang Tak Stabil

Angga datang bersamaan dengan Mozza,

tapi seperti bayangan di bawah lampu—ia baru terlihat jelas setelah beberapa hari berlalu.


Badan kurus, wajah tanpa kacamata, tapi tatapannya seperti terus mencari pegangan.

Setiap kali ada suara pecah—baik itu gelas atau suara teguran—Angga selalu jadi yang paling kaget.

Bukan karena salah, tapi karena ia merasa semua kesalahan bisa jadi miliknya.


"Eh, lo ngelap meja udah tiga kali, Fa," kata Yuan sambil nyengir.

"Iya ya? Habisnya kayaknya tadi ada minyak. Atau mungkin tadi cuma perasaan gue."

"Lo tuh kayak lagu galau, Fa. Bersih tapi overthinking."


Tawa kecil pecah, walau Angga hanya menghela napas.

Lihat selengkapnya