Asbunayah

Mizan Publishing
Chapter #1

1.Ketuhanan

  1. Bukan Tuhan yang harus dicari, tetapi jawaban, mengapa bodoh mencari yang sudah bersamamu.
  2. Sehebat apa pun dirimu, akan tetap kembali kepada suatu keadaan di mana dirimu adalah bukan Tuhan.
  3. Pujian yang engkau sampaikan kepada Tuhanmu adalah untuk dirimu, agar ketika engkau bilang “Tuhan Engkaulah Mahasuci”, bukan dirimu.
  4. Ya Tuhan, Nabi Adam aja yang sudah jelas-jelas rasul, masih melanggar apa yang Engkau larang, apalagi aku si manusia biasa ini.
  5. Mudah-mudahan sederhana. Ya Tuhan, tetapkanlah Pikiran kami selalu melangit dan dengan Hati yang terus membumi.
  6. Mau kecewa ke Tuhan, tapi gak enak. Nyatanya, banyakan Dia yang kecewa ke saya.
  7. Jodoh ditentukan oleh Tuhan, tetapi bukan orangnya, melainkan mekanismenya sebagai sunatullah.
  8. Mahabijaksana Allah. Jika bagi Einstein: Tuhan tidak sedang bermain dadu, maka bagiku: Tuhan tidak sedang bermain Sim City!
  9. Kalau pernyataanku salah, kamu harus mengangguk tanda setuju bahwa betul ternyata iya, hanya Allah Yang Mahabenar.
  10. Jika doa bukan suatu permintaan, setidaknya itu adalah sebuah pengakuan atas kelemahan diri manusia di hadapan Tuhannya.
  11. Aku selalu berdoa berharap kamu mau denganku. Kukira Tuhan lebih berkuasa daripada kau.
  12. Setelah mati, ternyata Tuhan yang kupercaya itu tak ada, ya sudah, gak apa-apa. Tapi, bagaimana kalau Tuhan yang tidak kau percaya itu ternyata ada?
  13. Kerajaan Tuhan tak akan runtuh, bahkan ketika semua orang memaki-Nya.
  14. Aku hanya merasa lapang ketika mengabdi kepada Tuhanku dan memuliakan harkat diriku sebagai manusia yang hidup toleran bersama manusia lainnya.

Lihat selengkapnya