Asbunayah

Mizan Publishing
Chapter #3

3. Kehidupan

  1. Hidup ini tempat aneka macam kemungkinan, cocok bagi mereka yang siap.
  2. Aku tahu harta gak akan dibawa mati, tapi akunya masih hidup, masih butuh.
  3. Hidup adalah waktu tersisa, diisi sebelum kalah.
  4. Sesungguhnya hidup ini adalah senda gurau, sekolahlah yang telah menyebabkan kita jadi serius. Kalau kamu gak setuju, aku bahkan ketawa.
  5. Hidup ini indah ketika kunikmati, lalu jadi pusing ketika kupikirkan.
  6. Hidup, kiranya, bukan cuma untuk menghirup oksigen.
  7. Kalau hidup ini bukan permainan, kalau hidup ini bukan senda gurau, itu akan cepat membosankan. Kita semua membutuhkan hal-hal itu. Kukira.
  8. Jika kau anggap hidup ini besar, kau kecil. Jika kau anggap hidup ini kecil, kau besar.
  9. Katanya hidup ini soal menunggu, mencari saat yang tepat kapan untuk bertindak.
  10. Kita, maksudku termasuk aku sendiri, telah bertahan selama ini. Hidup seperti terjadi untuk meraih semuanya, tapi tak akan pernah terjadi.
  11. Jika dia merasa hebat dengan mengaku Pasukan Berani Mati, aku merasa hebat dengan menjadi Pasukan Berani Hidup.
  12. Jadilah tenang dan doa-doa sederhana, keinginan mudah dicapai, di hari Jumat atau hari-hari lainnya, bersama angin yang hidup di sekitar.
  13. Jika kau anggap hidup ini keras, kau bandingkan dengan apa, jika bukan dengan dirimu yang lembek.
  14. Aku tidak melupakan masa lalu, jika masa lalu bisa kujadikan pelajaran untuk hidup selanjutnya. 
  15. Kehidupan dimulai dari huruf K.
  16. Maksudku, betapa menakjubkan hidup ini. Tetap riang. Setiap manusia punya jalannya sendiri. Mudah-mudahan oleh itu adalah warna-warni keindahan.
  17. Setiap manusia yang Hidup seperti menuju kegagalan, apa yang kita usahakan adalah untuk meminimalisir kegagalan. Kau diam, habis sudah.
  18. Kalau kamu punya segalanya, hidup semangat, apa hebatnya? Kalau hidupmu gak punya apa-apa, tapi tetap semangat, itu baru keren.
  19. Menakjubkan hidup ini, tak ada yang begitu menyebalkan, tak ada yang begitu merepotkan pada siapa pun yang kita cintai.
  20. Mungkin kita tidak bisa mengubah kehidupan, tapi kita masih bisa mengubah di dalam cara memandangnya.
  21. Hidup adalah jalan besar dengan aneka macam cara. Semua hal baik bersumber dari orisinalitas. Itu adalah ketulusan, bukan antagonisme.
  22. Ini benar-benar terjadi, kita masih bertahan hidup sampai sekarang, lolos dari aneka macam persoalan yang kita hadapi dari semenjak kita lahir.
  23. Tanpa harapan apa maunya hidup ini.
  24. Gimana, sih, aku ini? Teriak “Allah Mahabesar” tapi sikap diriku masih aja merasa paling besar. Omong doang.
  25. Ayo, mumpung masih hidup, semangat!
  26. Hidup adalah apa itu, di mana pun kau berada kau akan menyebutnya: Di sini.
  27. Pada dasarnya hidup ini seru, kecuali kau keluhkan.
  28. Hidup banyak memiliki harapan dan tujuan. Sekarang sudah tenang. Dan ketenteraman yang baik adalah boleh ditambah teh manis hangat dan juga martabak ini. Tau gak?
  29. Kita hidup di zaman ini. Ada begitu banyak hal yang sangat tepat untuk membuat orang mengeluh, termasuk lowbat henpon.
  30. Jika katanya hidup ini permainan belaka. Berdebat membuat kamu lelah.
  31. Selain lagi seneng-senengnya curiga, aku juga malu sama tukang becak yang tidak malu menjadi tukang becak demi bisa membiayai hidup anak istrinya.
  32. Saya ingin hidup ini seperti orang yang sedang memegang senter di kegelapan. Saya bisa melihat gerak-gerik mereka dari tempat yang nyaman karena tidak bisa dilihat oleh mereka.
  33. Kesenangan ini, cukup bagiku untuk hidup dengan kesunyian. Sisanya aku merasa geram pada diriku sendiri ketika tidak mau peduli dengan tempat di mana aku berada.
  34. Berani hidup adalah juga berani mati.
  35. Tak ada yang abadi bagi siapa pun yang terjebak di dalam ruang dan waktu.
  36. Jika kau ingin sama dengan orang lain, tidakkah kamu merasa sedang menzalimi dirimu yang khas?
  37. Setiap orang memiliki orang yang mencintainya, sama seperti setiap orang memiliki orang yang membencinya. Ada keseimbangan yang sempurna di dalam hidup ini.

Lihat selengkapnya