Blurb
Trauma mental akibat dampak kerusuhan Mei 1998 di Jakarta, membuat Damiri dan keluarga memutuskan untuk pindah ke Desa Purwasari, Bogor. Damiri membawa Istri dan putrinya menjauh dari kota untuk memulai kehidupan baru mereka yang lebih damai. Damiri meneruskan perkebunan yang selama ini diurus oleh orangtuanya yang tak lama meninggal dunia. Nursyifa Safitri, putri tunggal Damiri yang masih bersekolah menengah atas kelas 2 juga terpaksa pindah sekolah.
Nursyifa sendiri dikenal dengan kepribadian jutek, kaku, dan pendiam. Gaya berpakaiannya terkadang tidak feminim seperti gadis pada umumnya, membuat dirinya tak tahu menahu soal cinta. Sampai detik ini, tidak ada satupun pria yang berani mendekati sosok Nursyifa.
Hingga ketika ia mulai bersekolah di Desa Purwasari, Nursyifa dipertemukan oleh takdir dengan seorang pria tampan yang cukup terkenal di sekolah. Kepribadian hangat dan percaya diri yang dimiliki Zulhendra membuat ia mudah disukai oleh banyak orang. Dengan kepribadiannya yang demikian, ia tak sungkan untuk mendekati sosok Nursyifa walau gadis itu terkesan angkuh di mata murid lainnya.
Akankah Nursyifa luluh dengan sosok Zulhendra? Lalu apakah Zulhendra akan menyerah dengan kepribadian Nursyifa yang tidak mudah didekati?