Blurb
"Sekolah Ki arep ngopo?"
Nyali Asminah seketika menciut, "bade belajar nulis Kaleh ngitung."
"Meding nyang pasar pasar, entok duit!" hardik bapaknya.
Asminah, gadis sembilan tahun itu membuang pandangan ke halaman rumah, tempat ketiga temannya menunggu. Akhirnya ia hanya bisa menggeleng pelan. Namun keesokan hari, berencana akan tetap sekolah baik atas izin atau tidak dari sang bapak. Mampukah Asminah meraih cita-cita sederhananya untuk bisa menulis dan berhitung? Akankah sang bapak suatu hari nanti luluh akan keinginan putrinya? Bagaimanakah perjalanan hidup Asminah berbekal pikiran-pikiran kritisnya?