"Ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang, maka Allah timpakan atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu tahu Allah sangat mencemburui hati yang berharap kepada selain-Nya."
_Imam Syafi'i_
~~~
"Aku menyukaimu. Jadilah pacarku," ucap seorang gadis berambut cokelat panjang pada seorang laki-laki manis dan berpakaian rapi di depannya.
Binar mata terlihat jelas di sana. Di hadapan seluruh mahasiswa, Alisha dengan yakin menyatakan perasaannya pada Hanan. Mahasiswa paling tampan dengan sorot mata yang meneduhkan, berhasil membuat semua gadis terpikat padanya, begitu pun dengan Alisha.
Di antara ribuan laki-laki yang saling berlomba untuk mendapatkannya, Alisha hanya tertarik dengan Hanan yang merupakan mantan wakil ketua BEM. Tentu saja pernyataannya saat ini berhasil mematahkan seluruh semangat para penggemarnya. Mereka menundukkan kepala bak pecundang sejati karena tidak berhasil meraih hati Alisha.
Alisha, si gadis cantik yang terkenal sebagai bunga kampus. Cucu dari pemilik kampus yang tentu memiliki kekayaan tujuh turunan. Siapa yang tidak akan mau dengannya? Banyak lelaki yang begitu memuja Alisha dan ingin menjadi kekasih sesaatnya. Namun, apakah itu berlaku juga pada Hanan? laki-laki yang bahkan seolah tidak pernah tertarik pada seorang gadis dan hanya memikirkan tentang belajar.
"Hmm, Alisha ...."
Mata Hanan tampak melirik ke kiri dan kanan, menunjukkan raut tak nyaman saat hampir semua penghuni kampus menyaksikan apa yang terjadi. Menunggu jawabannya dengan penuh harap. Tentu perasaan risi yang dia dapat. Apalagi saat melihat gadis cantik yang paling diinginkan semua mahasiswa di sini sedang menyatakan perasaannya. Siapa yang bisa berdiri dengan nyaman? "Bisakah kita bicara sebentar?"
"Ya? Tentu, bicaralah. Aku menunggu," jawab Alisha dengan senyum manisnya. Menampilkan deretan gigi putihnya. Rasa bangga sekaligus senang sudah merayap dalam hatinya. Dia yakin seribu persen jika Hanan tidak akan pernah menolaknya. Alisha memiliki segalanya. Kecantikan, kekayaan dan pastinya tubuh yang semua laki-laki inginkan.
"Tidak di sini. Aku tidak bisa mengatakannya di sini."