Namaku Meysya, Meysya Anastasya Wiratmaja lengkapnya. Seminggu penuh aku berkutat dengan tugas-tugas kampus yang beruntut saling berdatangan. Kertas berhamburan di lantai, bantal dan selimut yang kini tak ada lagi di tempatnya, cemilan berceceran dan semut pekerja yang lalu lalang membentuk barisan bak peringatan 17 Agustusan yang menarik minatku untuk mengamati aktivitas padat mereka saat ini.
Aku diam memperhatikan, menumpukan wajah pada kedua telapak tangan di atas meja. Remahan kue kering menarik penciuman para semut untuk berdatangan. Beberapa diantaranya mengerubuni remahan dan yang lainnya masuk dalam barisan. Antena kecil di kepala semut membuatnya lebih mudah mencari makanan. Penciuman yang tajam membuat semut tahu di mana ada makanan dan selalu bisa menemukannya. Yang membuatku tertarik, semut mengangkut makanan yang lebih besar dari tubuhnya. Lalu saling bahu membahu untuk mengangkut makanan sebanyak mungkin kesarang mereka.
Pandanganku beralih keluar jendela. Memandang bintang dan bulan yang tampak bersembunyi di balik awan gelap di atas sana, sepertinya akan turun hujan malam ini. Udara dingin yang berhembus membuatku bangkit untuk menutup jendela. Mengakhiri perbincangan manisku mengagumi semut yang membentuk barisan di sela-sela jendela yang kini tertutup.
Deadline untuk semua laporan harus dikirim malam ini. Jika tidak, sudah di pastikan aku harus menunggu dua semester agar bisa kembali mengambil mata ajar Pak Khair. Muhammad Khair Rafardhan Al-Fattah, beliau adalah dosen dengan tipe yang gemar menceritakan pengalamannya, entah itu pengalaman ketika studi di negeri matahari terbit, ataupun pekerjaannya sebagai dosen.
Di sela-sela mengajar, beliau seringkali menyelipkan berbagai macam cerita pengalaman hidupnya dengan tujuan sekedar sharing. Saking menariknya, mahasiswa kadang lupa dengan sifat killer nya. Mimik wajah kaku dengan ekspresi yang selalu sama. Tampan, tapi dingin. Berwibawa, tapi kata-katanya pedas. Orang yang paling perfeksionis yang pernah kukenal, sangat di hormati di kalangan dosen. Namun, cukup di takuti oleh para mahasiswa.