Siapa yang tidak mengenal Alika Almira si tomboy jurusan kedokteran. Sikapnya jauh dari kata anak kalem. Jangan salah artikan sikapnya yang tomboy ini. Meskipun tomboy, dia sangat penyayang aslinya. Berbicara soal pacar, dirinya punya mantan yang banyak.
Bahkan dirinya tidak pernah serius untuk masalah percintaan. Hal itu juga biasa membuat dirinya dalam masalah. Namun Alika tetap Alika si tomboy. "Hai kenalin nama gue Alika Almira. Semua yang dibilang sama author itu bener semua. Tapi ada yang perlu gue koreksi sedikit."
"Gue itu bukannya gak serius soal pacaran, tapi belum mau untuk serius. Gue masih muda dan hidup gak selamanya tentang pasangan."
Lain halnya dengan Alqueena Gita. Dia terkenal karena keahliannya dalam jurusan multimedia. Selain itu dirinya yang terkenal dengan watak dinginnya. Meskipun demikian, ia aslinya penyayang dan ramah. Hanya saja sikapnya yang dingin. Namun dari sikap dinginnya, banyak pria yang penasaran padanya.
Masalah percintaan, ada seorang lelaki yang jatuh hati padanya. Gita hanya menganggap lelaki itu sebagai teman biasa. "Hai kenalin gue Gita. Yang diucapin sih bener semua. Gue gak mau pacaran karena gue gak mau digandeng lama tanpa kepastian kecuali dia langsung ke hadapan orang tua gue."
Yang satu ini namanya Keysha Desi. Dia si anak desain yang cita-citanya jadi desainer. Masalah percintaan, dirinya tidak memiliki pacar saat ini. Hanya saja mantan pacar. Mantan pacarnya ini tidak bisa move on darinya. Baginya mantan itu adalah sebuah kesalahan yang pernah ia lakukan. Dia tak akan kembali pada mantannya itu.
Mungkin karena mantan itu, dirinya belum mau membuka hati kembali. "Gue Keysha Desi. Panggil aja Desi. Gue belum mau buka hati lagi karena males sama mantan yang dulu. Posting foto aja di komenin ama dia. Mending gak usah pacaran sekalian. Langsung nikah aja."
Wulan Shaulia. Panggilannya Aulia dan dia anak jurusan seni. Dia punya pacar tapi hubungan mereka tidak jelas. Layaknya pacaran tapi tidak seperti pacaran. Mereka sama-sama cuek dan tidak peduli akan hubungan mereka. Aulia lebih sibuk dengan kuliahnya dan melupakan pacarnya itu.
Ia tau dirinya salah tapi sudah bertahun-tahun pacaran namun sang pacar belum menikahinya juga. Aulia merasa bosan jika statusnya digantung seperti ini. "Nama gue Aulia. Wulan Shaulia. Jangan tanya soal pacar karena gue muak sama pacar gue. Dia gak pernah ngajak gue nikah dan sampai sekarang status gue digantung. Kesel gue. Au ah."
Latasha Citra yang mementingkan karir dan karir. Ia adalah anak jurusan bisnis dan manajemen. Terkadang dirinya bingung memilih antara karir, cinta, dan cita-citanya. Ia hanya memiliki satu cinta pertama yang akhirnya kandas tanpa status diantara mereka. Saat ini dirinya hanya ingin fokus pada karirnya dan masa depan.
Ia tak ingin pusing masalah percintaan. Yang terpenting dirinya bahagia dengan dunianya. "Hai nama gue Latasha Citra. Gue saat ini mau fokus sama pendidikan gue. Bukannya gak mau ngurus percintaan tetapi gue lagi pengen ngejar cita-cita gue dulu."
Kisah lima wanita yang berbeda-beda mengenai sudut pandang terhadap kisah percintaan. Kini kelima wanita tersebut sedang berada di kantin umum kampus. Dimana langganan mereka setiap harinya. Kantin Mama Pais.
"Woi!"
Tak perlu ditanyakan lagi siapa teriakan itu. Ciri khas dari Alika. Sontak ke empat wanita lainnya terkejut atas kedatangan sahabatnya yang satu itu. Bahkan seisi kantin terkejut atas kedatangan si calon dokter itu. "Indomi telur satu Tante," ucap Alika.
"Ngagetin aja lu," balas Gita. Mereka sedang berkumpul bersama sambil bernonstalgia Bersama.
"Mau ngapain nih pada ngumpul?" tanya Alika.
"Bahas pernikahan gue," ucap Aulia. Mendengar pernyataan Aulia membuat semua terkejut dan bahagia akhirnya sahabat mereka statusnya sudah jelas.
Aulia segera mengklarifikasi ucapannya. Begini saja temannya sudah sangat rusuh. Bagaimana jika terjadi. Aulia berkata, "Canda Ika."
"Janda?" Enam lelaki lain datang menemui cikidinding ini. Tidak lain dan tidak bukan adalah Firmas, Elmi, Rafadel, Natadel, Kelvin, dan Adam. Firmas datang yang membuat seisi kantin harus mengambil napas sebanyak-banyaknya sebelum Firmas menghirup semuanya.
Desi segera memukul punggung Firmas si anak jurusan Teknik. Pukulan itu membuat empunya sedikit kesakitan dan berkata, "Janda nenek lu moyang. Dateng-dateng rusuh lo.”
"Ribet amat lu Des. Kalo gak ada kita, ya gak ada," ucap Rafadel. Rafadel si anak Teknik yang satu kelas dengan Firmas.
Elmi menenangkan mereka dengan memisahkan keduanya sambil berkata, "Sudah-sudah jangan berteman." Elmi ini sekelas dengan Gita dan sama-sama jurusan multimedia.
"Tante indomi telur enam lagi nanti Gita yang bayar." Natadel sambil berteriak. Natadel adalah kembaran Rafadel yang merupakan anak jurusan agama.
Kalau yang satu ini namanay Adam anak jurusan matematika. "Gue bingung kenapa lo bisa lulus jurusan agama. Padahal akhlak lo kagak ada.”
Mereka saling menghina satu sama lain. Pertemanan mereka menjadi erat setelah penampilan teater saat mereka duduk dibangku sekolah menengah ke atas. Sedangkan Citra hanya membaca bukunya yang tebal itu. "Cit mau tambah pinter gak?" tanya Kelvin. Kelvin ini anak jurusan hukum. Pemimpin demo para mahasiswa.
"Apaan? Jangan aneh-aneh," balas Citra.
Kelvin memperbaiki posisi duduknya dan berkata, "Nanti lu pulang buat bando deh trus kasih penyangga buku biar pas makan, nyetir, belanja, apapun itu lo tetep bisa belajar.”
"Lah ribet. Mending robek aja tuh buku trus blender biar diminum," tambah Firmas.
Mereka terus memperdebatkan hal-hal yang sama sekali tidak penting. Bercanda dan tertawa bersama membuat suasana di kantin ini lebih berwarna karena kehadiran mereka. Tidak sedikit pula para senior iri dengan kebersamaan mereka. "Ini topiknya apaan seh? Gue bingung nih," ucap Elmi.
"Nikahannya Aul," ucap Desi. Mereka kembali ke permasalahan awal yang menimbulkan fitnah yang tidak-tidak.
"Lah kan tadi becanda Des. Lagian ini si Alika main percayaan aja," balas Aulia.
Citra dengan bangga berdiri dan memutus pembicaraan tak berfaedah itu. "Udah bahas gue ama calon suami gue aja."
"Lah lu udah mau nikah Cit?" tanya Gita.
"Tunggu aja Citra ngomong palingan Oppa Korea lagi," balas Alika. Alika sudah hapal betul dengan kecintaan Citra terhadao dunia Kpop.
"Nikah ama Taehyung Oppa."
"Auah elap."
Pesanan mereka telah tiba dan mereka makan diselingi oleh candaan mereka yang tak terkendali. Indomi telur kesayangan mereka yang menemani makan siang mereka hari ini. Mereka memutuskan akan mengunjungi Rumah Alika yang biasa menjadi tempat ngumpul mereka.
♤♤♤
Kini mereka telah berada di Rumah Alika. Alika dan Citra sedang menyiapkan minuman dan camilan, Aulia dan Natadel sedang membuat video, Firmas dan Elmi sedang bermain game di ponsel, Desi dan Gita sedang melihat tiktok, Kelvin dan Adam sedang shalat karena belum shalat, sedangkan Rafadel sedang menelfon pacarnya. "Nelpon mulu lu. Lama-lama Lilis bosen ama lu," tegur Citra.
Rafadel hanya memberi isyarat diam pada Citra agar diam dan tidak berceloteh lagi. Rafadel yang bucin. "Biarin aja Cit. Mending liat tiktok nih," ajak Gita.
"Halo gais kita lagi di ...."
"Anak-anak." Natadel sedang ber- vlog ria dengan Aulia. Aulia sedang sibuk mengikuti Natadel yang sedang memegang sebuah kamera. Natadel mengarahkan kamera ke seluruh teman-temannya.
Firmas dan Elmi sedang bermain game bersama. Alika yang sedang membuat camilan bersama Citra terganggu dengan suara dari permainan Elmi dan Firmas. "Main aja terus. Nih makanan jadi, kagak gue kasih," ucap Alika.
"Ya jangan dong. Cacing-cacing di perut gue mau makan apa nantinya." Firmas sambil mengelus perutnya.
"Sudah-sudah jangan berteman," ucap Elmi. Lagi-lagi Elmi memisahkan pertengkaran tak berfaedah ini.
"Bertengkar bambang," ucap Adam.
"Nama gue bukan bambang," balas Elmi yang tidak terima namanya diganti menjadi Bambang.
"Iya sukijan." Kelvin duduk dan mengambil kue. Ia langsung saja menikmati camilan kue yang dibuat Alika dan Citra.
"Gausah makan ya, Del. Nelponan aja sono sama si Lilis," tegur Desi. Kebucinan yang sudah mandarah daging dalam tubuh Rafadel membuat Desi tertawa melihat sikap Rafadel.