Assassins Journey : Blade Of Vengeance

Rivandra Arcana
Chapter #21

Penyusupan Dimulai! #21

Di tengah kegelapan malam, Dariel dan Kaelen bergerak dengan hati-hati melalui hutan yang mengelilingi kota Drakmor. Langit dipenuhi awan gelap, memadamkan sinar bulan, membuat suasana semakin mencekam. Dariel, dengan jubah transparannya, bergerak nyaris tanpa suara. Kaelen, di sisi lain, mengandalkan kemampuannya yang tajam untuk tetap tersembunyi di antara bayang-bayang pepohonan.

Setelah beberapa saat berjalan, mereka akhirnya menemukan target mereka. Tiga penjaga Thalvinar yang sedang berjaga di dekat jalan setapak menuju kota. Mereka berseragam lengkap, mengenakan baju zirah hitam dengan lambang kerajaan sihir di dada. Salah satu dari mereka terlihat mengantuk, sementara dua lainnya sedang berbicara pelan, membahas rumor seputar tahanan baru yang 'berbahaya.'

Kaelen memberikan isyarat tangan kepada Dariel, menandakan rencana sederhana, penyergapan senyap.

Dariel mengaktifkan jubah transparannya, menghilang sepenuhnya dari pandangan, sementara Kaelen merapatkan genggaman pada belati pendeknya. Ia bergerak di antara pepohonan dengan langkah ringan, mendekati para penjaga dari arah berbeda.

"Tidur saat dalam penjagaan itu tak baik, bro." Bisik Dariel sambil kembali menghilang dalam kegelapan.

Dariel adalah yang pertama menyerang. Dengan kecepatan kilat, ia menghantam tengkuk salah satu penjaga, membuat pria itu terjatuh tanpa suara. Sebelum penjaga lain menyadari apa yang terjadi, Kaelen meluncur ke depan, mengunci gerakan penjaga kedua dan membekap mulutnya dengan kain basah. Penjaga ketiga mencoba berteriak, tetapi sebuah tendangan kuat dari Dariel membungkamnya seketika.

Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk melumpuhkan ketiganya.

"Kerja bagus," bisik Kaelen, meraih pakaian salah satu penjaga. "Aku akan mengenakan ini."

Dariel mengangguk. "Pastikan helmnya tetap dipakai. Aku akan bergerak sendiri dari sini."

Setelah mengenakan pakaian prajurit Thalvinar, Kaelen tampak seperti penjaga asli. Helm dengan visor yang menutupi sebagian wajahnya memberikan penyamaran tambahan. Kaelen memastikan seragamnya tidak memiliki noda darah atau kerusakan yang mencurigakan sebelum melangkah ke jalan menuju gerbang kota.

Sementara itu, Dariel kembali menghilang di bawah jubah transparannya. Ia akan menyusup langsung ke dalam penjara bawah tanah tanpa terlihat oleh siapa pun.

"Aku akan membuat gangguan kecil di atas jika diperlukan," bisik Kaelen sebelum mereka berpisah.

Dariel hanya tersenyum samar. "Semoga kita berhasil."

Mereka pun berpisah, dengan Dariel yang mengenakan jubah artefak mulai memanjat benteng pertahanan dari kota Drakmor. Sementara Kaelen dengan pakaian prajurit Thalnivar mulai menuju gerbang utama.

Kaelen berjalan dengan percaya diri mendekati gerbang kota. Dua penjaga lainnya berjaga di pintu masuk, mengawasi setiap orang yang masuk atau keluar.

"Berhenti," salah satu penjaga memerintah. "Identifikasi."

Kaelen mengangguk, mengangkat tangan kanan seperti yang biasa dilakukan prajurit Thalvinar. "Patroli hutan. Aku membawa laporan tentang aktivitas mencurigakan."

Penjaga itu mengernyit, tetapi tidak curiga. "Hati-hati di dalam. Beberapa tahanan baru sedang diinterogasi. Jangan ganggu operasi."

Lihat selengkapnya