Astoria dan Mikhail

Vya Kim
Chapter #4

Chapter #4

Di sudut kota yang sunyi, seorang wanita duduk di meja kayu tua di sebuah kafe kecil. Cahaya matahari yang lembut menyinari rambutnya yang cokelat keemasan saat ia membuka amplop putih yang telah diterimanya. Jari-jarinya yang ramping merobek tepi amplop dengan hati-hati, mengeluarkan selembar kertas undangan yang elegan. 

Matanya menyipit ketika ia membaca baris demi baris kata-kata yang tertera di sana. Bibirnya yang tipis mulai bergetar, dan matanya yang sebelumnya bersinar dengan ketenangan kini memancarkan keterkejutan dan cemburu. Jari-jarinya mencengkeram undangan itu dengan kuat, hingga kertasnya sedikit kusut.

Desain undangan yang indah, dengan hiasan emas dan tulisan tangan yang anggun, tampak begitu menyakitkan baginya. Nama yang tertera di sana, "Michael Jamison Bloom dan Astoria Everly", seperti paku yang menghujam hatinya. Bayangan tentang pria yang pernah ia kenal dengan baik, kini akan menikah dengan wanita lain, membuat perasaannya bercampur aduk.

Wajahnya memucat, dan ia menelan ludah dengan susah payah. Kenangan masa lalu tentang Michael, senyumnya yang dingin namun memikat, serta tatapannya yang menusuk, kembali memenuhi pikirannya. Ia pernah bermimpi menjadi pendamping pria itu, namun kenyataan kini memaksanya menerima bahwa mimpinya telah hancur.

Dengan perasaan yang bercampur antara keterkejutan dan cemburu yang mendalam, ia menatap undangan itu sekali lagi sebelum meletakkannya di meja dengan keras. Perasaannya bagai ombak yang bergelombang, tak bisa tenang, dan matanya berkaca-kaca menahan emosi yang tak terkendali.

Ia menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri. Namun, bayangan tentang Michael dan Astoria yang bersanding di altar pernikahan terus menghantui pikirannya. Dengan tangan gemetar, ia meraih cangkir kopinya, berharap sedikit kehangatan bisa meredakan perasaannya yang berkecamuk. 

Lihat selengkapnya