Istikharah – Pada hakikatnya bukan untuk memilih diantara dua pilihan. Tapi, untuk menetapkan hati pada satu pilihan.
>>>
Ketika kamu bingung untuk menetapkan hati, mintalah pertolongan pada yang Maha Kuasa. Apapun yang terjadi, harus diterima dengan lapang dada.
Alaram berdering menunjukkan pukul setengah tiga pagi. Di sepertiga malam ini, Aleya selalu bangun untuk melakukan solat tahajud. Namun, kini dirinya bersama Angkasa tengah dilema, solat istkharah meminta petunjuk adalah pilihan yang tepat. Dimatikannya alaram, lalu bangkit menuju toilet mengambil wudu.
Dengan wajah yang telah basah terkena air wudu, Aleya bergegas ke kamar sang kembaran membangunkan Angkasa. Dirinya dan Angkasa sudah berjanji untuk melakukan solat di sepertiga malam secara berjamaah.
Tok tok tok.
“Ka? Bangun, yuk! Kita solat,” ajak Aleya membuka pintu. Ia kira Angkasa masih bergelut di alam bawah sadar. Ternyata, perkiraannya salah. Angkasa tengah memasang kain sarug untuk menutupi auratnya.
“Ayo, kita ke musala!” Angkasa mengangguk menyetujui.
>>>
Ya, di sinilah mereka berada, musala pribadi milik Wijayatama. Takbir diucapkan pertanda solat dimulai. Ibadah yang sunnah, namun pahalanya berlipat ganda. Ibadah sunnah, penenang jiwa raga, penentu pilihan.
Setelah selesai melakukan solat istikharah, dan tahajud, segenap doa dipanjatkan meminta pertologan.
“Ya Allah, berikan kami petunjuk untuk dapat menetapkan hati pada satu pilihan,” ucap Angkasa. Aleya sebagai makmum, mengamini ucapan imam.
Doa telah dipanjatkan, kini mereka beralih pada kitab suci, Al-Qur’an. Lantunan surah Ar-Rahman membuat jiwa ini tenang. Ketika kamu dilanda kegalauan, jangan lupakan Al-Qur’an sebagai pengobat.
Tak terasa, azan subuh berkumandang. Keduanya memperbarui wudu mereka, guna menjaga kesucian diri.