“KAKEK!! KAKEK!! NOMI MAU JADI ASTRONOM AJA!” teriak Nomi pada sela-sela pembicaraannya dengan kakek tua bertopi.
“Katanya mau jadi penulis? Kok berubah?”
Nomi cengar-cengir, “Aku mulai tertarik dari cerita Kakek. Aku rasa, jadi astronom nggak ada salahnya juga.”
“Nggak ada salahnya kamu mau jadi apa pun, yang penting cita-citamu itu bermanfaat buat kamu dan keluargamu.”
Nomi mengulas senyum, “Tapi Kakek kok malah ke bandara? Kan Kakek bisa naik roket.”
Kakek yang berada di depan Nomi tertawa sampai matanya segaris. “Roket bukan buat main-main, Nomi. Hanya para astronaut yang mendapat tugas ke luar angkasa saja.”
“Oh begitu ya.” Bundanya Nomi,Wirda, menghampiri, lalu mengajak Nomi pergi begitu saja tanpa berpamitan dengan Kakek bertopi yang tadi mengajak Nomi mengobrol.
“Kakek aku duluan, ya. Roket ke Australia udah sampe
tuh.” Tunjuk Nomi pada pesawat yang baru mendarat beberapa menit yang lalu.