Entah kenapa, hari terasa cepat sekali berlalu. Keesha baru saja pulang sekolah dan ingin segera merebahkan tubuhnya di kasur karena lelah. Keesha membuka pintu dan masuk tanpa mengucapkan salam. Tidak ada orang juga di rumah. Tapi ada sesuatu yang membuat Keesha menghentikan langkahnya saat hendak naik ke lantai atas. Keesha melihat kedua orang tuanya yang sedang di ruang keluarga. Hal itu tentu membuat Keesha terkejut bukan main, untuk apa mereka di rumah bukankan pekerjaan lebih penting daripada pulang ke rumah.
"Eh Keesha sudah pulang?" Tanya mama Keesha
"Iya"
"Nanti malam mama sama papa akan pergi jadi pulang jam segini" ucap Mama Keesha yang seakan tahu apa yang dipikirkan Keesha.
"Kemana?" Tanya Keesha mencoba kepo padahal tidak sama sekali.
"Mama sama papa akan pergi ke rumah Tante Yani"
"Ada acara apa?"
"Ada sedikit pesta untuk kemenangan anaknya yang menang lomba olimpiade tingkat nasional, keren kan?"
"Iya"
"Kamu kapan ikut dan menang dalam lomba?" Tanya mama Keesha yang lebih menuju ke menyindir
"Udahlah gak akan terjadi itu, nilai aja pas-pasan" jawab papa Keesha yang sedari tadi hanya diam
"Iya sih emang anaknya Tante Yani itu pinter banget gak kayak kamu yang males-malesan"
Kenapa jadi bandingin gini sih ucap kekesalan Keesha dalam hati.
"Kamu gausah ikut, malu-maluin aja, gak ada yang bisa dibanggain" Ucap papa Keesha
Sungguh sakit hati Keesha mendengar ucapan itu, sekian lama jarang ngobrol, sekalinya ngobrol malah nyakitin.
Mata Keesha sudah berkaca-kaca, Keesha mengedipkan matanya berusaha agar air matanya tidak jatuh di depan kedua orang tuanya. Keesha segera berbalik dan meninggalkan kedua orang tuanya.
Keesha menuju kamar tidurnya dan mengunci pintu kamar. Tak terasa malam sudah datang. Keesha duduk di jendela kamar tidurnya. Seperti biasa dengan kepala yang mendongak ke atas.
"Hai Bintang"
"Aku ga guna ya?"
"Emang bener sih ngga ada yang bisa dibanggain dari aku"
Keesha menundukkan kepalanya, air matanya sudah tidak bisa dibendung lagi.
"Tuhann.."