Ryan, siapa sih yang ga kenal Ryan di SMA Dirgantara. Seorang cowok yang paling diminati banyak cewek. Wajah yang ganteng, tubuh tinggi, tubuh atletis, pakaian yang keren, dengan motor yang keren juga. Tapi jangan kagum gitu aja.
Terlambat sekolah adalah hal yang biasa bagi Ryan. Tampilan dengan rambut acak-acakan, baju keluar, tidak pakai dasi, tapi itu yang membuat para cewek klepek-klepek katanya sih keren.
Ryan pintar? Tentu tidak, bahkan ia sering bolos, tidak ikut pelajaran. Tapi ia cukup berprestasi di bidang olahraga. Sehingga ia memiliki tubuh atletis. Ryan sering ikut lomba basket dan sering dapat juara. Selain itu ia juga anggota dari tim futsal. Sudah tak diragukan berapa banyak orang yang fans sama dia.
Tidak hanya terlambat dan bolos yang membuat Ryan sering dihukum. Tapi masih banyak kenakalan-kenakalan lainnya. Tidur dikelas, tidak mengerjakan tugas, bahkan ia pernah membuat guru baru menangis karena tersinggung dengan ucapannya.
Ara adalah cewek yang sering menghukum Ryan. Kebetulan ara anggota OSIS yang dapat bagian untuk hukum menghukum. Tak salah jika Ara sering bertemu dengan Ryan. Dan Ara adalah salah satu dari sekian banyak orang yang suka terhadap Ryan.
Dihukum adalah hal yang biasa bagi Ryan. Ryan dengan senang hati jika yang akan menghukumnya adalah Ara. Karena Ara itu mudah dikadalin.
"Eh Ryan, telat lagi?"
"Iya nih, masa kamu tega mau ngehukum aku lagi sih" ya jurus andalannya harus dikeluarkan.
"Tapi gimana ya, nanti aku yang dimarahin"
"Yaudah nanti, kita jalan bareng deh" ucap Ryan, yang sebenarnya jijik harus bicara dengan aku kamu.
Ya daripada dihukum, hukumannya itu gak main-main tau. Makin hari, makin berat hukumannya. kemarin saja ia baru dihukum untuk nyuci semua motor yang ada di sekolah. Bayangin satu sekolah berapa banyak yang pakai motor coba. Motornya sendiri aja gak pernah dicuci masa iya nyuci semua motor anak satu sekolahan. Apalagi waktu itu dihukumnya diawasi lagi sama guru terkiller di SMA Dirgantara. Tapi tidak mungkin jika Ryan menyelesaikan itu. Pasti ada saja alasan atau hal yang dilakukan untuk mengurangi hukumannya.
"Beneran ya?"
"Iya" ucap Ryan dengan terpaksa tersenyum
"Yaudah kamu boleh pergi deh" ucap Ara dengan ragu
Ryan langsung pergi meninggalkan tempat itu, sebelum ada guru yang melihatnya.
Ara memang menyukai Ryan sejak dulu. Maka ia rela melakukan apapun agar bisa bersama Ryan. Setelah sekian lama Ara menunggu waktu untuk jalan bersama, akhirnya akan terwujud juga.
Waktu bel pulang sekolah, Ryan langsung meluncur ke parkiran. Ia sama sekali tidak berniat untuk jalan bersama Ara. Ryan segera menaiki motornya dan melenggang pergi. Ia sama sekali tidak peduli dengan Ara.
Ryan mampir ke sebuah minimarket dekat sekolah untuk membeli minuman. Setelah itu ia berniat untuk langsung pulang. Namun, saat dijalan ia melihat seorang gadis yang duduk di halte sendirian
Ryan menghampiri gadis itu. Ya gadis itu adalah Keesha.
"Hai Kee" sapa Ryan