Ara masih enggan untuk bicara dengan Keesha. Sementara Keesha sedang bekerja keras untuk jauh dari Ryan. Hari weekend, Keesha masih di rumah aja. Jam 8 Keesha baru bangun, dan rumah sudah sepi pasti orangtuanya sudah berangkat kerja.
Keesha meraba-raba samping bantalnya dengan mata yang masih belum terbuka sepenuhnya. Keesha mencari handphone nya. Akhirnya ketemu, sudah lihat jam, santuyy masih jam 8. Nge scroll handphone padahal tidak ada notif sama sekali.
"Mandi sekarang atau nanti aja ya?" Tanya Keesha pada dirinya sendiri.
"Oke mandi" Keesha turun dari tempat tidurnya, melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. 1 langkah, 2 langkah, 3 langkah eh berhenti.
"Gue kan dirumah aja, gausah mandi lah"
Keesha yang tadinya sudah berniat untuk mandi, membalikkan tubuhnya untuk kembali ke kasur kesayangannya.
"Ngapain ya enaknya?"
"Nonton drakor aja deh"
Keesha menuju dapur, untuk mencari beberapa makanan yang ada. Semuanya dipersiapkan dengan baik, laptop sudah menyala, dan sudah ada beberapa snack yang menemani. Waktu berjalan begitu cepat tanpa disadari hingga dering handphone berbunyi.
"Hallo ma"
"Hallo, kamu bisa kesini ga? Toko lagi rame banget nih. Bantuin ya, cepetan ke sini"
"Iya ma"
Panggilannya pun diakhiri.
"Yah weekend hari ini gabisa santuyy"
"Gapapa ayo semangat"
***
Pukul 10.00 Ryan masih tidur dengan nyenyak, tetapi tiba-tiba terganggu karena ponselnya yang terus berbunyi.
"Ih berisik banget sih"
"Ganggu orang tidur aja"
Ryan segera mengangkat telepon yang sedari tadi mengganggunya tanpa melihat siapa yang menelpon.
"Hallo" ucap Ryan dengan suara yang masih agak serak karena baru bangun tidur
"Eh cepetan Lo kesini" ucap seseorang dengan nada yang cukup tinggi.
"Apasih ganggu orang tidur aja"
"Lihat ponsel Lo sekarang"
Ryan menatap layar ponselnya, nama yang terpampang jelas membuat ia sedikit terkejut.
"Eh i iya gue otw sekarang"
Ryan mematikan ponselnya dan segera mengganti pakaian tanpa mandi. Menyemprotkan sebanyak mungkin minyak wangi agar tidak bau. Ryan menyambar kunci mobilnya di nakas dan segera meluncur.
Ryan sudah sampai di bandara, celingukan mencari seseorang.
"Mana sih nih orang"
"Eh yang duduk itu bukan sih"
Ryan menepuk pundak seseorang yang duduk di sebuah bangku.
"Yaampun lo laaamaa banget"
"Sampai mau ketiduran disini gue"
"Sorry lupa gue kalau jemput lo hari ini"
"Ayo cepetan anterin gue pulang"
"Siap laksanakan"
***
Mobil Ryan berhenti di depan sebuah rumah yang cukup besar.
"Ayo masuk" ucap Bintang.
Yang dijemput Ryan tadi adalah bintang saudaranya sekaligus teman.
"Nyokap sama bokap lo ga balik?"
"Ga masih ada urusan disana"
"Ohh gue ganti baju dulu ya"
"Okelah"
Ryan menunggu di ruang tamu yang cukup luas. Tak lama Bintang pun sudah duduk di sebelah Ryan.
"Lo kenapa balik tiba-tiba?"
"Ya kangen aja"
"Yaudah lo sekolah disini aja"
"Ngapain sok sokan sekolah di luar negeri segala"
"Ya... Gue juga ada urusan di sana"
"Halah sok sibuk lo"