Malam hari yang sejuk, tidak mendung dan ada banyak bintang di langit. Seharian ini Ryan ada di rumah Bintang, males kalau di rumah sendirian.
"Bro gue pergi dulu ya" celetuk Ryan yang menecahkan suasana karena sedari tadi mereka hanya fokus pada gadget masing-masing.
"Mau pulang?" Tanya Bintang
"Kaga, nanti gue balik sini lagi. Gue tau kok Lo gak berani tidur sendiri" ucap Ryan dan tertawa mengejek.
"Kampret Lo" ucap Bintang dan melemparkan benda ke Ryan.
"Hehe sans bro jangan marah-marah"
"Gue mau ngapel dulu" jawab Ryan dengan tampang berusaha cool
"Sombong Lo mentang-mentang punya gebetan ngapel terus Lo"
"Ya harus dong kan namanya juga pendekatan"
"Yaudah sana pergi yang jauh"
"Cih nanti malam nangis Lo gue tinggal hahaha" ucap Ryan dan sudah siap-siap melarikan diri.
"Awas Lo ya" geram Bintang.
Ryan pergi, tinggallah Bintang sendiri dan mendadak sepi. Membuat Bintang ingat suatu hal.
"Gue tau gebetan Lo adalah orang yang sama dengan orang yang gue cari"
"Semoga semua berjalan sesuai rencana" ucap Bintang sambil tersenyum.
***
Ryan berhenti di depan rumah minimalis. Ryan bingung ia harus apa, masa tiba-tiba datang tanpa alasan. Ryan masih di atas motor memandangi rumah itu sambil berfikir.
Ryan melajukan motornya lagi, meninggalkan tempat itu dan menuju ke sebuah minimarket. Ryan mengambil beberapa coklat dan segera membayar ke kasir.
Ryan kembali lagi ke rumah minimalis itu yaitu rumah Keesha. Pagar rumah yang masih terbuka membuat Ryan yaking bahwa Keesha ada di rumah. Ryan turun dari motor dan menuju ke rumah itu. Didorongnya pagar rumah yang sedikit menutup tetapi tidak dikunci. Lalu Ryan menuju pintu utama di rumah itu, ditaruhnya plastik belanjaan tadi di gagang pintu rumah Keesha.
"Semoga suka" ucap Ryan dan pergi meninggalkan rumah Keesha.
Ryan belum berani bertamu Di rumah Keesha, pendekatannya saja masih jelas-jelas ditolak Keesha.
***
Pagi ini mentari pagi bersinar sangat indah, menghangatkan suasana. Seperti biasa para siswa mulai mempersiapkan dirinya untuk berangkat ke sekolah masing-masing.
Begitu pula Keesha, yang pagi ini sudah siap berangkat sekolah dengan seragam yang lengkap, dan rapi. Tak lupa ia mengikat rambut panjangnya yang menambah nilai manis pada dirinya. Diambilnya tas ransel dan segera memakai sepatu.
Sebelum berangkat sekolah Keesha berdoa sejenak, semoga hari ini berjalan dengan baik tanpa gangguan.
Keesha sudah sampai di sekolah, berjalan biasa saja menuju kelas. Dan seseorang mengahadang jalan saat Keesha hendak masuk ke kelas.
"Pagi Keesha" sapa Ryan
Keesha hanya menjawab dengan bergumam.
"Lo suka ga?" Tanya Ryan
"Ga" jawab asal Keesha
"Lo ga suka coklat yang gue kasih?"
"Coklat apaan?" Tanya Keesha karena sama sekali tidak merasa dikasih coklat.
"Udahlah minggir, gue mau masuk" lanjut Keesha
Ryan menggeser sedikit tubuhnya yang menutupi jalan Keesha. Ryan masih terdiam, mengingat-ingat semalam, dan ia yakin coklat itu sudah ia taruh di depan pintu rumah Keesha.
Keesha yang sudah duduk Di bangku, cowok itu menghampirinya. Siapa lagi kalau bukan Ryan. Ryan duduk di kursi sebelah Keesha.
"Lo gk nerima coklat gue?" Tanya Ryan memastikan
"Nggak"
"Gue semalam ke rumah lo"
"Terus?"