Malam yang indah telah berlalu, digantikan dengan hangatnya mentari pagi. Cahaya matahari yang memaksa masuk melalui celah-celah jendela, membuat seorang gadis terbangun dari tidurnya.
Keesha Aradea mencoba membuka matanya, menyesuaikan dengan cahaya yang ada, serta masih masih mengumpulkan nyawa untuk segera bangun. Keesha segera bersiap untuk sekolah. Menuruni anak tangga, menyapa kedua orang tuanya yang sudah ada di meja makan.
"Pagi"
"Pagi juga, sayang" ucap mama Keesha
"Pagi, ayo segera sarapan" ucap papa Keesha
"Mama sama papa nanti pulang agak malem ya, soalnya ada resep baru yang akan dicoba." Ucap mama Keesha
Mama dan papa Keesha mempunyai usaha toko roti yang dikelola sendiri, sehingga sering sibuk dengan usahanya.
"Iya"
Mereka makan dengan hening, hanya terdengar suara dentingan antara sendok dan piring. Setelah selesai semuanya,
"Aku berangkat" pamit Keesha dan mencium tangan kedua orang tuanya.
Keesha berjalan keluar rumah, menuju halte di dekat rumahnya. Keesha menunggu bus langganannya lewat, tak lama kemudian bus itu datang. Keesha segera naik dan mencari tempat duduk yang kosong.
30 menit berlalu, akhirnya sampailah Keesha di sekolahnya, SMA Dirgantara. Keesha saat ini kelas XI dengan jurusan IPA. Keesha berjalan menyusuri koridor menuju ke kelasnya. Keesha selalu berangkat pagi-pagi sehingga ada sedikit waktu untuk kembali tidur. Karena setiap malam, ia bahkan berlama-lama untuk menatap bintang di malam hari, tanpa peduli hal apapun.
Keesha bukan murid yang pintar, bukan juga murid yang cantik apalagi kaya, ia benar-benar seorang gadis yang sederhana. Yang menjalani aktivitas biasa. Tapi Keesha adalah murid yang introvert, diantara teman-teman sekelasnya. Ia selalu sendiri, tidak pernah ikut mengobrol kecuali kalau memang ada yang bertanya padanya. Walaupun introvert, ia masih punya satu sahabat yang setia, sahabatnya sejak kecil.