Menyeimbangi langkah demi hebat di mata tiap manusia, nyatanya sulit untuk dilakukan. Tersenyum seolah sudah terbiasa, layaknya jatuh ke dalam jurang dipenuhi kegelapan.
Dikucilkan dari keluarga dan orang sekitar merupakan kesulitan terbesar dalam hidupku selama empat belas tahun lamanya. Entah mengapa aku terlahir sangat berbeda di tengah kakak lelaki dan kakak perempuanku. Mulai dari segi fisik dan kepintaran saja sudah terlihat jelas bedanya.
Apakah aku anak pungut, haram, dan tentunya bukan merupakan bagian dari keluarga yang hampir sempurna ini? Aku juga berpikir demikian. Nyatanya, aku benar-benar anak kandung dari kedua orang tuaku.