Hei! Apa-apaan ini?? sial! Dekapannya sangat erat. Jason? Siapa itu Jason? Jeon belum pernah menceritakannya padaku, aku berusaha mengintip siapa itu Jason namun, Jeon sepertinya tida membiarkan itu terjadi, ia mendekapku sangat erat sampai aku bisa mendengar detak jantungnya. Dan kurasa pintu lift sudah terbuka. Jeon menarik tanganku kuat
" siapa dia?" tanyaku menahan tarikan tangannya sebelum kami sempat memasuki ruang latihan.
" kau tidak perlu tahu. Yang pasti jangan pernah sekalipun kau berkomunikasi dengannya"
" kau melarangku untuk bertemu dengannya padahal kau tidak memberitahuku siapa ia!"
" ayo, masuk. Tutormu sudah menunggu" ia kembali menarik tanganku
" tidak mau" tahanku
" terserah" ia melepaskan genggaman tangannya, dengan cepat kembali kuraih tangannya kembali
" beri tahu aku, atau aku akan kabur dari sini" ancamku
" kabur? Lakukan saja jika kau bisa" balanya melepaskan tanganku dan meninggalkanku
Oh shit! Dia mengabaikanku, sebenci itukah dia padaku?? Lihat saja aku akan membuatnya tidak mengabaikanku lagi. Akupun masuk keruang latihan dan sungguh aku bingung harus melakukan apa, ada banyak latihan diruangan ini mulai dari latihan menembak, bela diri, tinju, hingga bertarung.
"Clarissa, sebelah sini!" panggil seorang wanita berbadan atletis
Akupun segera menghampirinya.
"aku Lavender, kau akan berlatih bersamaku" ucapnya memperkenalkan diri
"senang bertemu denganmu, Lavender. Jadi, kita akan berlatih apa?"